Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akmil 1997

Kisah Pangdam Termuda Mayjen Kristomei Sianturi Cita-cita Jadi Insinyur Berujung Tentara

Pangdam XXI/Radin Inten ke-1, Kristomei Sianturi adalah pangdam termuda se-Indonesia. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun
PANGDAM TERMUDA-Panglima Komando Daerah Militer XXI/Radin Inten ke-1, Kristomei Sianturi adalah pangdam termuda se-Indonesia. Mayjen Kristomei Sianturi kelahiran Kotabumi, Lampung Utara, Lampung, 6 Mei 1976 (umur 49). 

Ringkasan Berita:

TRIBUN-TIMUR.COM- Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam XXI/Radin Inten ke-1, Mayjen TNI Kristomei Sianturi adalah pangdam termuda se-Indonesia. 

Kodam XXI/Radin Inten merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi provinsi Bengkulu dan Lampung.

Pemekaran dari Kodam II/Sriwijaya yang berada di Palembang, Sumatera Selatan.

Karena luasnya wilayah Kodam II Sriwijaya maka TNI AD merasa perlu membentuk organisasi baru di Provinsi Lampung dan Bengkulu Kodam baru diberi nama RADIN INTEN, bermarkas di Kota Baru, Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, Lampung.

Pembangunan markas Kodam XXI/Radin Inten berdiri di atas lahan 40 Ha, Hibah dari Pemprov Lampung.

Mayjen Kristomei Sianturi kelahiran Kotabumi, Lampung Utara, Lampung, 6 Mei 1976 (umur 49).

Mantan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI naik pangkat berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/838/V/2025 tanggal 6 Mei 2025.

Pangdam termuda kedua adalah Achiruddin Darojat. 

Baca juga: Sosok Krido Pramono Pangdam Termuda Ketiga se-Indonesia, Baru Setahun Pecah Bintang Promosi Mayjen

Perwira tinggi kelahiran 15 November 1975 ini adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 27 Mei 2025 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro berpangkat Mayor Jenderal.

Kemudian, pangdam termuda ketiga adalah Pangdam VI/Mulawarman, Krido Pramono yang lahir 17 Oktober 1975  (50 tahun).

Kristomei mengatakan, kenaikan pangkat merupakan bentuk penghargaan negara atas prestasi dan dedikasi pati dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Sejak masih seorang pelajar di Kota Bumi, Lampung Utara, tak terbesit menjadi seorang tentara.

Sebaliknya, ia bercita-cita ingin menjadi seorang ahli teknik.

Cita-cita Kristomei ingin menjadi seorang insinyur, dengan alasan itulah ia ingin masuk ITB.

Selepas lulus SMP, ia beringinan melanjutkan SMA Negeri 3 di Bandung.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved