Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

MBG

Profil Endah Subekti Terekam Marah-marah saat Sidak Dapur MBG, Bupati Wanita Pertama DIY

Endah mengaku marah imbas kasus keracunan ratusan siswa di wilayahnya setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).

Editor: Ansar
TribunJogja
PROGRAM MBG - Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, saat sidak Dapur SPPG Planjan Saptosari, Gunung Kidul, DIY, pada Rabu (29/10/2025). Detik-detik Bupati Endah Subekti geram saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur SPPG Planjan, Kapanewon Saptosari pada Rabu kemarin. 

Endah Subekti terlihat berkomunikasi dengan seorang perempuan di SPPG tersebut.

Pada momen tersebut, sang Bupati tampak geram.

Bukan tanpa alasan, Endah Subekti menegaskan, kemarahan sekaligus keprihatinannya atas insiden yang menyangkut keselamatan anak-anak.

“Saya marah, ini menyangkut keselamatan anak-anak kita. Kalau di lapangan terjadi sesuatu seperti ini, pemerintah daerah tidak akan tinggal diam,” kata eks Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul itu, di sela-sela sidak.

Endah tak menampik, program MBG merupakan program nasional Presiden yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab oleh pemerintah daerah karena berada di bawah regulasi tingkat nasional melalui peraturan presiden.

Namun, Bupati Gunung Kidul menekankan, pelaksanaannya di lapangan harus disertai pengawasan dan kepatuhan penuh terhadap standar kebersihan serta keamanan pangan.

“Peraturan presiden itu aturan yang tinggi, dan kami akan menaati. Tetapi jika terjadi hal-hal seperti ini, kami harus tegas. Ini menjadi koreksi dan evaluasi bersama,” ucap politikus kelahiran 23 Maret 1976 itu, dilansir TribunJogja.com.

Lantas, Endah mengingatkan, pentingnya dapur MBG di seluruh kabupaten untuk memperbaiki manajemen dan memastikan proses pengolahan makanan dilakukan secara higienis.

Ia meminta seluruh kepala dapur dan juru masak agar bekerja dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.

Endah menambahkan, kasus dugaan keracunan MBG kali ini menjadi yang terbanyak selama pelaksanaan program di wilayahnya.

"Ini sudah menakutkan dan ini menjadi teror bagi kami yang segala sesuatunya banyak keterbatasan. Kita tahu rumah sakit, ambulans, sumber daya medis masih sangat kurang."

"Jadi, ini harus menjadi cambuk bagi kepala dapur dan juru masak di dapur SPPG yang ada di Gunungkidul, agar kejadian ini tidak terulang lagi," terangnya. 

Diketahui, sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu makanan bergizi gratis (MBG) pada Selasa kemarin. 

Ratusan siswa tersebut, berasal dari dua sekolah yakni SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan para siswa di Kapanewon Saptosari mengalami mual hingga diare setelah menyantap menu makan MBG yang disajikan SPPG Planjan Saptosari, 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved