Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Menkeu Purbaya Berani Tolak 2 Proyek Didanai APBN

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa berani menolak mendanai 2 proyek memakai APBN, proyek Whoosh dan Family Office

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews/Nitis Hawaroh
KEBIJAKAN MENKEU PURBAYA - Dalam foto: Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa saat bertemu pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Gedung Juanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/10/2035) pagi. Purbaya menolak pembiayaan proyek dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Terungkap alasan Menteri Keuangan RI (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berani menolak mendanai dua proyek pakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Keberanian Purbaya Yudhi Sadewa pun jadi perhatian publik.

Publik juga penasaran apa saja program yang ditolak didanai oleh Purbaya Yudhi Sadewa itu.

Purbaya Yudhi Sadewa baru sebulan menjabat Menteri Keuangan RI (Menkeu).

Ia menggantikan Sri Mulyani Indrawati sejak Senin (8/9/2025) lalu.

Gaya Purbaya juga jadi perhatian publik lantaran dinilai memiliki karakter yang ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling, tegas, dan penuh percaya diri.

Bahkan, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat 7 Juli 1964 ini sudah tegas menolak pembiayaan sejumlah proyek dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Apa saja proyek itu?

1. Whoosh

Pertama, Purbaya tegas menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dibebankan pada APBN.

Adapun penolakan ini merupakan respons terhadap opsi yang disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria terkait pembayaran utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) oleh pemerintah.

Menurut Purbaya, proyek Whoosh tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mana saat ini sudah berada di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Danantara sendiri, kata Purbaya, sudah punya manajemen dan deviden sendiri.

"Yang jelas sekarang saya belum dihubungi tentang masalah itu, tapi KCIC di bawah Danantara kan, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, punya deviden sendiri," ujar Purbaya saat Media Gathering di Bogor, Jumat (10/10/2025).

Purbaya juga mengungkap, Danantara sudah dapat mengantongi sebesar Rp80 triliun dari deviden dalam satu tahun. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved