Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Porprov Sulsel

21 Tim Futsal Kabupaten/Kota Berebut Tiket ke Porprov Bone-Wajo 2026

Porprov merupakan ajang olahraga multievent yang digelar empat tahun sekali tingkat provinsi.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Munawwarah Ahmad
AFP Sulsel
PRA PORPROV FUTSAL - Hasil pembagian grup pra Porprov Futsal Sulsel. Sebanyak 21 tim berebut tiket menuju Porprov XVIII Sulsel/2025 Bone-Wajo. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 21 tim futsal kabupaten/kota memperebutkan 10 tiket ke  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVIII Sulawesi Selatan (Sulsel) 2026.

Porprov merupakan ajang olahraga multievent yang digelar empat tahun sekali tingkat provinsi.

Kabupaten Bone dan Wajo menjadi tuan rumah pada September tahun depan.

21 tim futsal kabupaten/kota bertarung meraih tiket pada Pra Porprov Futsal Sulsel, 14-20 Oktober 2025.

Venuenya di GOR Maesa Garkindo Arena, Jl Daeng Tata Lama, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Peserta Pra Porprov Futsa dibagi ke dalam lima grup. 

Grup A diisi Bulukumba, Makassar, Luwu, Kepulauan Selayar dan Sidrap.

Grup B ditempati Bantaeng, Luwu Utara, Tana Toraja dan Palopo.

Sinjai, Maros, Soppeng dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep) bertarung di Grup C.

Lalu Enrekang, Luwu Timur, Pinrang dan Takalar berada di Grup D.

Grup E ada  Barru, Parepare, Gowa dan Toraja Utara.

Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sulsel Arianto Najib mengatakan, Pra Porprov Futsal seharusnya diikuti 22 daerah.

Namun, Kabupaten Jeneponto telah mengonfirmasi tidak dapat berpartisipasi karena alasan internal. 

Makanya, jumlah peserta hanya 21 tim. Bone dan Wajo lolos otomatis lantaran berstatus tuan rumah.

"Slot diperebutkan di ajang Pra Porprov kali ini berjumlah 10 tiket tersisa bagi kabupaten/kota lain di Sulsel," katanya Jumat (10/10/2025).

Ia menyebut, Pra Porprov ajang yang sangat penting bagi perkembangan futsal di Sulsel. 

Selain menjadi pintu menuju Porprov, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi bagi setiap daerah menilai hasil pembinaan dijalankan.

“Pra Porprov bukan hanya soal siapa yang lolos, tetapi tentang bagaimana daerah membina pemain dan membangun tim secara berkelanjutan," sebutnya.


"Kami melihat perkembangan futsal di Sulsel sudah semakin merata. Banyak daerah memiliki potensi luar biasa, baik dari sisi pemain maupun pelatih,” tambah dia.

Arianto mengklaim, AFP Sulsel terus berupaya memperkuat tata kelola kompetisi futsal di tingkat daerah.

Supaya setiap turnamen berjalan profesional dan berkesinambungan. 

Makanya, semangat kolaborasi antar pengurus kabupaten/kota, pelatih, dan komunitas futsal menjadi faktor utama kemajuan olahraga ini di Sulsel.

“Futsal sudah berkembang pesat, bahkan hingga ke pelosok daerah. Ini membuktikan pembinaan tidak hanya terpusat di kota besar seperti Makassar, tetapi juga di kabupaten lain yang kini aktif mengirimkan tim-tim potensial,” tuturnya.

Pra Porprov futsal Sulsel tahun ini diharap menjadi ajang pembuktian bagi daerah-daerah yang selama ini belum banyak berbicara di kancah provinsi. 

Beberapa kabupaten baru diprediksi bisa memberikan kejutan, terutama dengan munculnya talenta muda hasil pembinaan akademi lokal dan sekolah-sekolah futsal.

Arianto menegaskan, AFP Sulsel ingin memastikan turnamen ini tidak hanya berjalan kompetitif, tetapi juga profesional dari sisi pelaksanaan. 

Mulai dari regulasi pertandingan, perangkat pertandingan, hingga aspek keamanan dan kenyamanan peserta menjadi perhatian utama panitia.

Pihaknya ingin menciptakan suasana kompetisi yang sehat dan profesional. 

Semua tim harus merasa mereka berkompetisi di level yang serius, dengan standar yang sama di seluruh kabupaten/kota.

"Dari hal ini kualitas futsal Sulsel akan semakin meningkat,” jelas Arianto.

Arianto berharap, semangat sportivitas Pra Porprov Futsal 2025 menjadi momentum kebangkitan futsal daerah sekaligus wujud nyata dari pembinaan yang berkesinambungan. 

Turnamen ini diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit baru yang kelak akan memperkuat tim-tim daerah maupun level nasional.

Ia pun Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan ajang ini. 

"Mari kita jadikan Pra Porprov bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah memperkuat persaudaraan dan semangat olahraga di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.

Sementara Sekretaris AFP Sulsel Nursalam mengapresiasi semangat dan kesiapan daerah-daerah peserta. 

Menurutnya, kehadiran 21 tim dari berbagai kabupaten/kota menunjukkan futsal semakin diterima sebagai cabang olahraga (cabor) unggulan di tingkat daerah.

Ia melihat antusiasme luar biasa dari kabupaten dan kota. 

Buktinya, hampir semua daerah menyeleksi dan persiapan serius untuk tampil di ajang ini.

"Futsal sudah menjadi bagian penting dari pembinaan olahraga daerah,” tuturnya.

Namun, di tengah semangat besar itu, Nursalam juga tak menutupi rasa kecewa atas absennya Kabupaten Jeneponto dari daftar peserta resmi.

Ia menilai Jeneponto selama ini memiliki potensi futsal cukup baik dan sering aktif dalam kegiatan AFP di tingkat regional.

“Kami memahami setiap daerah memiliki pertimbangan masing-masing, tetapi kami berharap tahun depan Jeneponto bisa kembali berpartisipasi di event resmi AFP,” ucapnya.

Nursalam melanjutkan, hasil drawing grup menunjukkan persaingan yang akan berlangsung sangat ketat. 

Tidak ada grup yang bisa dianggap ringan. Sebab sebagian besar tim memiliki kualitas yang merata dan pengalaman kompetisi yang cukup.

“Semua grup bisa dibilang grup neraka. Kekuatan tim-tim daerah sekarang sangat berimbang. Ini akan menjadi tontonan menarik dan juga ujian mental bagi para pemain muda yang ingin menunjukkan kemampuannya di level provinsi,” katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved