Politisi PKS Ungkap Sosok Penyebab Kerenggangan Hubungan Prabowo dan Jokowi
Hal itu merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Projo Freddy Damanik hingga politikus PSI, Andy Budiman.
TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengungkap sosok penyebab kerenggangan hubungan Prabowo Subianto dan Joko Widodo atau Jokow.
Kerenggangan hubungan Presiden dan mantan Presiden RI itu makin rumit.
Penyebabnya, bukan gara-gara pihak yang kalah di Pilpres 2024.
Hal itu merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Projo Freddy Damanik hingga politikus PSI, Andy Budiman.
Pernyayaan itu menyebut pihak kalah Pilpres 2024 ingin menjauhkan Prabowo dari Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Mardani menyebut, hubungan Prabowo dan Jokowi rumit karena ada Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil Prabowo.
Ia yakin, sebenarnya hubungan keduanya harmonis.
"Hubungan presiden dengan mantan presiden mestinya harmonis. Mereka semua pemimpin bangsa. Bagus Pak Prabowo dan Pak Jokowi hubungannya baik," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).
Dia menyarankan sebaiknya biarkan Wapres Gibran berkembang di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Makanya wajar jika ada pertemuan-pertemuan yang tidak transparan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi banyak timbul tafsiran," ungkap dia.
Karena itu juga, dia ingin Prabowo menjalankan pemerintahan hingga program yang diusung tanpa diganggu siapa pun.
"Berat tugas beliau membawa Indonesia keluar dari middle income trap," tandas dia.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Projo Freddy Damanik sepakat dengan pernyataan Waketum PSI Andy Budiman yang menilai ada pihak ingin menjauhkan Prabowo dari Jokowi.
Projo merupakan organisasi kemasyarakatan, awalnya gerakan relawan pendukung Jokowi.
Nama Projo berasal dari Bahasa Sanskerta, berarti pemerintahan negeri atau istana dan dalam bahasa Jawa Kawi berarti rakyat.
Freddy menyebut kelompok yang kalah di Pilpres 2024 hingga tokoh yang menarasikan 'matahari kembar' ingin hubungan keduanya tampak tidak harmonis.
"Kami Projo juga melihat ada pihak-pihak yang berfantasi hubungan Presiden Prabowo dengan Presiden Jokowi menjadi jauh dan terpisahkan," kata Freddy kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
"Mereka bahkan berusaha mengadu domba dan memecah belah kedua pemimpin ini dan para pendukungnya tentunya dengan narasi-narasi yang terus menerus mereka mainkan"
"Misalnya dengan narasi 'matahari kembar', 'cawe-cawe', 'pemakzulan Gibran'," jelasnya.
Freddy mengatakan pihak tertentu berharap Prabowo akan menjauhi Jokowi dan Gibran karena dianggap sebagai beban.
Ia menilai kelompok itu ingin hubungan kedua tokoh tersebut retak.
"Terus menyerang Jokowi dan Gibran dengan ijazah palsu, tentunya mereka berharap agar Presiden Prabowo menganggap Jokowi-Gibran sebagai beban," kata dia.
"Tentunya pihak-pihak yang berfantasi hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi pecah punya kesadaran dan berharap kalau hubungan kedua tokoh ini pecah," ungkap Freddy.
"Maka pemerintahan Prabowo-Gibran akan menjadi lemah dan tidak akan dipercaya rakyat lagi sehingga pada kontestasi pemilu 2029 mereka berharap calon yang mereka usung akan memenangkan kontestasi," tambahnya.
Menurut Freddy, upaya memecah belah tersebut tidak akan berhasil.
Jokowi dan Prabowo sama-sama dianggap sebagai negarawan, mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.
"Kedua pemimpin tersebut juga sudah matang secara politik sehingga upaya adu domba dan pecah belah pihak pihak tersebut tidak akan berhasil memisahkan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi," ucap dia.
Freddy menyinggung pertemuan antara Prabowo dan Jokowi beberapa waktu lalu di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Ia menilai Jokowi akan terus memberikan masukan kepada Prabowo berdasarkan pengalamannya memimpin Indonesia selama 10 tahun.
"Pak Jokowi selaku Presiden yang sudah berpengalaman memimpin Indonesia selama 10 tahun akan selalu hadir memberikan saran-sarannya kepada Presiden Prabowo. agar program-progam Prabowo Gibran bisa berjalan dan rakyat menjadi sejahtera," ucap Freddy.
"Pihak-pihak yang terus menerus berusaha memperkeruh hubungan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi adalah orang-orang atau kelompok yang sakit hati dengan Pak Jokowi, kelompok yang kalah Pilpres 2024 kemarin, kelompok yang tidak ingin Pak Prabowo memimpin Indonesia," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Rekam Jejak Ahrie Sonta Ajudan Prabowo Pecah Bintang, Karier Moncer |
![]() |
---|
Daftar 15 Kombes Pecah Bintang 6 Oktober, Akpol 2002 Jenderal Termuda |
![]() |
---|
Daftar Terbaru 59 Jenderal Polisi Tugas di Kementerian, Terbaru Komjen Yudhiawan |
![]() |
---|
MBG Tak Lagi Disalurkan, Orang Tua Siswa SDN Tamaumaung 1 Keluhkan Beban Uang Jajan |
![]() |
---|
Surat untuk Presiden Prabowo: Bapak akan Tersenyum di Hadapan Tuhan Bersama Semua Pahlawan itu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.