Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penjelasan Komisi III DPR RI Soal Inisial S dan D Masuk Bursa Calon Kapolri

Namun Nasir Djamil mengaku belum mendengar adanya surat presiden (surpres), tentang calon Kapolri.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
BURSA KAPOLRI - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengaku belum mendengar adanya surat presiden (surpres), tentang calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

TRIBUN-TIMUR.COM - "Kami sendiri belum dapat kabar terkait adanya surpres ke DPR dalam hal pergantian Kapolri," kata Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil dikutip Minggu (14/9/2025).

Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sedang ramai.

Bahkan sudah muncul sosok jenderal bintang 3 disebut sebagai calon Kapolri.

Namun Nasir Djamil mengaku belum mendengar adanya surat presiden (surpres), tentang calon Kapolri.

Adapun sebelumnya berembus isu bahwa pihak Istana telah mengirim surpres calon Kapolri ke DPR.

Nasir juga tak mengetahui soal dua calon kapolri berinisial D dan S.

Menurutnya pergantian pucuk pimpinan Polri merupakan kewenangan presiden.

"Intinya kita belum dapat validasi soal ini. Tapi sekali lagi itu kewenangannya presiden," tandas legislator PKS itu.

Presiden Prabowo sebelumnya, disebutkan telah mengirim surat ke DPR RI terkait pergantian Kapolri Jenderal Pol Listyo.

Desakan pergantian Kapolri sebelumnya dilayangkan berbagai pihak, mulai pengamat hingga mahasiswa, terkait insiden tertabraknya pengemudi ojok online, Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob, akhir Agustus lalu.

Oleh para 'penuntutnya', Jenderal Listyo juga dinilai gagal mengamankan unjuk rasa di akhir Agustus-awal September di Jakarta dan sejumlah daerah yang menewaskan setidaknya 10 orang.

Informasi yang beredar di kalangan awak media menyebut ada dua nama perwira tinggi yang kirim Istana ke parlemen.

Keduanya berpangkat komjen, dan satu di antaranya baru naik pangkat bintang tiga.

Info di kalangan wartawan menyebut, diperkirakan akhir pekan atau awal pekan depan bakal ada pengumuman dari Istana terkait isu Polri ini. 

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum menerima surpres (surat presiden) terkait pergantian Kapolri.

Ia menegaskan, pimpinan DPR RI belum menerima surat apa pun terkait hal tersebut hingga Jumat (12/9/2025) malam.

“Pimpinan DPR sampai hari ini belum terima surat Presiden mengenai pergantian Kapolri,” kata Dasco, dikutip dari Warta Kota, Sabtu (13/9/20225).

Suyudi Ario Seto Resmi Jabat Komjen

Kapolri memimpin upacara kenaikan pangkat golongan perwira tinggi (Pati) di Rupattama Mabes Polri, Jumat (12/9/2025) lalu.

Sebanyak 27 personel mendapatkan kenaikan pangkat dua di antaranya dari Inspektur Jenderal (Irjen) ke Komisaris Jenderal (Komjen) Pol, yakni Komjen Pol Karyoto (Kabaharkam Polri) dan Komjen Pol Suyudi Ario Seto (Kepala BNN).

Kemudian ada tujuh personel naik pangkat dari Brigadir Jenderal (Brgjen) ke Inspektur Jenderal (Irjen) Pol, antara lain Kapolda Kaltara, Kapolda Banten, Kapolda Aceh, serta pejabat utama di Divhubinter dan Lemdiklat Polri.

Komjen Suyudi sendiri disebut masuk daftar jenderal yang berpeluang menjadi Kapolri menggantikan Listyo Sigit.

Suyudi merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1994.

Selain Komjen Suyudi, nama lain yang diprediksi masuk bursa calon Kapolri adalah Komjen Dedi Prasetyo.

Pada Surat Telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025, tanggal 5 Agustus 2025, Komjen Dedi Prasetyo ditunjuk sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) oleh Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo

Dedi menggantikan Ahmad Dofiri yang pensiun pada akhir Juni lalu. 

Komjen Dedi Prasetyo merupakan perwira tinggi Polri yang lahir pada 26 Juli 1968 di Magetan, Jawa Timur. 

Dia  menyelesaikan pendidikan sebagai perwira tinggi Polri pada Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1990.

Suyudi Ario Seto Akpol 94 pertama Komjen

Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) Suyudi Ario Seto berkarier moncer.

Komjen Pol adalah pangkat perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia, setara dengan Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya pada Kepangkatan Militer Indonesia.

Tanda kepangkatan yang dipakai Komjen Pol yakni tiga bintang.

Komjen Suyudi Ario Seto jadi alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1994 pertama sandang pangkat Jenderal Bintang 3.

Suyudi Ario Seto naik pangkat usai promosi jabatan sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Adapun upacara kenaikan pangkat Suyudi Ario Seto jadi Komjen dipimpin Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupattama Mabes Polri,  Jumat (12/9/2025).

Dilansir Tribun-Timur.com dari Media Hub, selain Suyudi Ario Seto, 26 perwira tinggi (Pati) Polri lainnya juga naik pangkat.

Salah satunya Karyoto naik pangkat Komjen atas jabatan baru sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Tujuh pati lainnya naik pangkat dari Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) atau Jenderal Bintang 1 jadi Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) atau Jenderal Bintang 2.

Adapun 18 personel lainnya dari Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) naik pangkat Brigjen Pol.

Profil Komjen Suyudi Ario Seto

Nama lengkapnya Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, S.H.,S.I.K.,M.Si.

Komjen Suyudi Ario Seto lahir di Jakarta,14 Juli 1973.

Alumni Akpol 1994 berpengalaman dalam bidang reserse.

Perwira Tinggi (Pati) Polri mengemban amanat sebagai Kepala BNN sejak 25 Agustus 2025.

Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.

BNN dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Dasar hukum BNN adalah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sebelumnya, BNN merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007.

Sebelumnya, Komjen Suyudi Ario Seto ini menjabat Kapolda Banten.

*Riwayat Pendidikan:

- Akpol 1994

- PTIK (2003)

- SESPIMTI (2018)

*Riwayat Jabatan:

Karier Komjen Suyudi Ario Seto cemerlang.

Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di kepolisian.

Berikut Tribun-Timur.com bagikan riwayat jabatan atau jejak karier Karier Komjen Suyudi Ario Seto:

- Kepala Unit II Reserse Mobil (Kanit II Resmob) Kepolisian Daerah Metropolitan (Polda Metro Jaya)

- Kepala Kepolisian Sektor Metropolitan (Kapolsek Metro) Pasar Minggu

- Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Metropolitan (Polres Metro) Jakarta Selatan

- Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan (Kanit Jatanras) Polda Metro Jaya

- Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota

- Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat

- Kepala Unit Reserse Mobil (Kanit Resmob) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)

- Kepala Subdirektorat Kendaraan Bermotor (Kasubdit Ranmor) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya

- Kepala Seksi Kursus (Kakorsis) Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido

- Kapolsek Metro Tanah Abang

- Kapolsek Metro Penjaringan

- Kepala Subbidang Pengamanan Internal (Kasubbid Paminal) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Metro Jaya

- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Majalengka

- Kapolres Bogor

- Wakil Kepala Kepolisian Resor Metropolitan (Wakapolres Metro) Jakarta Barat

- Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bogor Kota

- Kapolres Metro Jakarta Pusat

- Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum (Pidum) Bareskrim Polri

- Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya

- Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim Polri

- Wakil Direktur Tindak Pidana Siber (Wadirtipidsiber) Bareskrim Polri

- Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri

- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan (Wakapolda) Polda Metro Jaya

- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten

- Kepala Badan Narkotika Nasional (Kepala BNN).

Komjen Dedi Prasetyo

Profil Komjen Dedi Prasetyo 

Komjen Dedi Prasetyo lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 Juli 1968.

Ia memiliki seorang istri bernama Martha.

Komjen Dedi Prasetyo merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

Dedi satu angkatan dengan Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si.

Selama berdinas di Polri, Dedi dikenal sebagai polisi yang mempunyai prestasi akademik yang cemerlang.

Bahkan dia berhasil meraih gelar profesor.

Dedi juga tercatat sebagai perwira tinggi yang rajin menulis.

Sampai saat ini, dia sudah menulis 27 buku, di antaranya adalah Ilmu dan Teknologi Kepolisian, Assessment Center Polri Membangun SDM Unggul, Meritokrasi Jabatan Fungsional pada SDM Polri, E-Candidate: Pemodelan Aplikasi dalam Sistem Pembinaan Karier Anggota Polri.

Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia, Keadilan Restoratif: Strategi Transformasi Memulai Polri Presisi, dan Komunikasi Krisis Divhumas Polri.

Karena prestasinya itu pula, ia pernah mendapatkan penghargaan MURI pada 28 Mei 2024.

Dedi menjadi satu-satunya perwira tinggi Polri yang menulis buku dengan jumlah terbanyak. 

Jejak Karir

Karier Komjen Dedi Prasetyo sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Sespri Wakapolri (2004—2005), Pamen Sespim Polri (2005), Kabag Bin Polwil Madura Polda Jawa Timur (2005), dan Kakorsis SPN Mojokerto Polda Jawa Timur (2006—2007).

Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Kasat Serse Polwiltabes Surabaya (2007), Kapolresta Kediri (2008), Kapolres Lumajang (2009), dan Kasubbagmin Set Rodalpers SDE SDM Polri (2010).

Tak sampai di situ, Dedi juga pernah mengemban jabatan sebagai Kasubag Jakprodiklat Bag Jakdiklat Rojiantra SDE SDM Polri (2010—2011), Karo SDM Polda Maluku Utara (2011), dan Karo SDM Polda Kalimantan Tengah (2012).

Karier Komjen Dedi Prasetyo makin moncer setelah ia menjabat sebagai Kabagpangkat Robinkar SSDM Polri (2014), Kabagrenmin SSDM Polri, dan Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri (2016).

Pada tahun 2017, ia didapuk untuk menduduki posisi sebagai Wakapolda Kalimantan Tengah.

Satu tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi Karopenmas Divhumas Polri.

Setelah itu, Dedi dimutasi menjadi Karobinkar SSDM Polri pada tahun 2019.

Di tahun 2020, Komjen Dedi Prasetyo kemudian diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Tengah.

Satu tahun kemudian, ia ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kadiv Humas Polri.

Sejak saat itu, namanya makin dikenal oleh masyarakat luas.

Polisi yang menyandang pangkat profesor ini juga sempat didapuk sebagai Guru Besar PTIK STIK.

Barulah di tahun 2023 Komjen Dedi Prasetyo diangkat menjadi Asisten SDM Kapolri.

Setahun kemudian, ia pun ditunjuk sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri.

LHKPN

1. Nama : DEDI PRASETYO

2. Jabatan : INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 8.650.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 800 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , WARISAN Rp. 3.100.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 415 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 2.800.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 299 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp. 1.650.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/70 m2 di KAB / KOTA KOTA PALANGKA RAYA , HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 242 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , WARISAN Rp. 850.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 977.500.000

1. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER / PICK UP Tahun 1998, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

2. MOTOR, HONDA VARIO / SEPEDA MOTOR Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 7.500.000

3. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO / JEEP Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 190.000.000

4. MOBIL, HONDA CRV / JEEP Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

5. MOTOR, YAMAHA WR / SEPEDA MOTOR Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 320.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.225.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 11.172.500.000

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 11.172.500.000. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved