Hari Guru Nasional 2025
Jaksa, Polisi hingga LSM Dapat Penghargaan Hari Guru dari Bupati Maros, Guru Pelosok Tak Diundang
Daftar penerima penghargaan kategori Peduli Pendidikan itu, mulai dari Kapolres dan jajarannya, Kasat Reskrim, Kanit Tipikor.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
"Ada itu. Kami sudah masukkan silahkan dicek di SKnya ada," ujarnya.
Padahal, dari undangan yang diterima sebelumnya dari Dinas Pendidikan yang ditanda tangani Kadis Pendidikan, tidak satupun ada nama guru yang mengajar di sekolah pelosok.
Menanggapi hal itu, ketua Organisasi Keanggotaan SAPMA Maros, Muh Nur Alamsyah mengaku kaget saat mendengar pemberian penghargaan itu.
Menurutnya, sebuah penghargaan semestinya diberikan kepada pihak yang memiliki peran nyata di dalam dunia pendidikan khususnya di Maros dan dikerjakan secara terus menerus.
"Harusnya yang diprioritaskan itu adalah guru yang memiliki dedikasi yang jelas, seperti mereka yang mengajar di pelosok. Bukan malah pihak yang sebenarnya hanya dikait-kaitkan," paparnya.
Ia menjelaskan, sangat banyak relawan-relawan pendidikan dari beberapa organisasi yang selama ini berjuang mewujudkan sarana pendidikan di pelosok Maros. Namun, tak pernah diapresiasi oleh pemerintah.
"Kami rasakan sendiri. Kami turun bersama jaringan relawan ke pelosok untuk memastikan pendidikan di sana tetap berjalan. Dan itu dikerjakan sekali atau dua kali, tapi terus menerus," sebutnya.
Selain penghargaan di kategori Peduli pendidikan, Pemkab Maros juga menyerahkan penghargaan ke sejumlah guru yang berprestasi di level nasional, seperti penerima penghargaan Ki Hajar Dewantara. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Kejaksaan-polisi-hingga-LSM-dapat-penghargaan-Guru-pelosok-tak-kebagian.jpg)