Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Ambruk

Jembatan Haji Bohari Maros Roboh 20 November, DPRD Minta Jadi Prioritas Perbaikan

Jembatan Haji Bohari di Maros roboh Kamis, 20 November 2025. Ribuan warga terpaksa memutar sejauh 3 km.  

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
NURUL HIDAYAH/TRIBUN TIMUR
JEMBATAN HAJI BOHARI - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Maros, Marjan Massere, saat ditemui Jumat (21/11/2025). Ia meminta Pemkab Maros memprioritaskan penanganan Jembatan Haji Bohari yang roboh pada Kamis, 20 November 2025. Jembatan penghubung Desa Bonto Tallasa dan Desa Tanete itu sangat mendesak diperbaiki karena menjadi akses utama warga menuju Kota Maros. 
Ringkasan Berita:
  • Jembatan Haji Bohari di Dusun Pakere, Kecamatan Simbang, Maros, roboh pada Kamis, 20 November 2025. 
  • Jembatan penghubung Desa Bonto Tallasa dan Desa Tanete ini merupakan akses utama warga menuju Kota Maros
  • Akibatnya ribuan warga harus memutar sejauh 3 km. DPRD Maros meminta penanganan diprioritaskan. Estimasi biaya pembangunan ulang mencapai Rp25 miliar.

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS – Jembatan Haji Bohari di Dusun Pakere, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) roboh, Kamis, 20 November 2025.

Desa Bonto Tallasa adalah satu dari enam desa di Kecamatan Simbang. 

Luas wilayah kurang lebih 12 km.

Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten di Kecamatan Turikale sekitar 2 km. 

Sedangkan jarak ke Makassar atau Ibu Kota Provinsi Sulsel 32 km. 

Peristiwa ini menjadi perhatian serius DPRD Maros.

Jembatan Haji Bohari  merupakan akses tercepat warga menuju Kota Maros.

Akibat robohnya jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter itu, ribuan warga Desa Bonto Tallasa dan Desa Tanete terpaksa memutar sejauh 3 km.

Jembatan berusia sekitar 20 tahun ini sudah mulai retak sejak Februari lalu.

Kerusakan dipicu erosi air akibat curah hujan tinggi mengikis pondasi hingga akhirnya ambruk.

Baca juga: Rp25 Miliar Jadi Perkiraan Biaya Pembangunan Kembali Jembatan Haji Bohari Maros

Ketua Komisi II DPRD Maros, Marjan Massere, meminta Pemkab Maros memprioritaskan penanganan jembatan tersebut.

Ia menyebut rehabilitasi sudah dikomunikasikan dengan Dinas PU dan BPBD agar masuk daftar prioritas pembangunan daerah.

“Bisa diusulkan untuk anggaran 2026,” katanya, Minggu (23/11/2025).

Marjan mengungkapkan Dinas PU baru mengalokasikan Rp3 miliar untuk 2026.

Padahal kebutuhan mencapai Rp25 miliar.

Ia berharap ada tambahan dana transfer dari pemerintah pusat.

Bupati Maros, Chaidir Syam, menegaskan jembatan tidak bisa direhabilitasi sebagian karena konstruksinya sudah tidak aman.

Pemkab kini mempersiapkan pembersihan lokasi sebelum pembangunan fisik dimulai.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTRPP Maros, Muhammad Alif Husnaeni, menambahkan jembatan harus diganti total.

Proses perencanaan teknis sedang berjalan di PNUP.

Estimasi biaya pembangunan ulang mencapai Rp25 miliar. (*)

 
 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved