Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Ekstrem

Waspada Cuaca Buruk, Maros Berpotensi Diguyur Hujan hingga 20 November

Syamsul Bahri, mengatakan awal musim hujan tahun ini datang lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
MUSIM HUJAN - Poster Peringatan dini cuaca buruk di Instagram BMKG Sulsel. Dalam unggahan tersebut, disebutkan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, berpotensi dilanda cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi hingga 20 November 2025 mendatang. 

Ia membeberkan, beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi antara lain daerah pegunungan seperti Kecamatan Camba, Tompobulu, dan Moncongloe.

Namun secara umum, hujan diperkirakan merata di seluruh wilayah Kabupaten Maros.

Syamsul juga mengimbau agar pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan langkah antisipatif, seperti pemangkasan pohon-pohon di tepi jalan dan pembersihan saluran air.

“Kami imbau stakeholder seperti BPBD untuk memangkas pohon-pohon yang berpotensi tumbang karena hujan disertai angin kencang juga besar kemungkinannya,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.

“Musim hujan ini ibarat air yang ‘mudik’ atau datang ke daerah kita. Maka siapkan tempat untuk mereka bersihkan selokan, keruk drainase, dan normalisasi sungai. Karena banjir biasanya terjadi akibat air yang meluap,” pesannya.

Sekretaris BPBD Maros, Nasrul, mulai memangkas pohon-pohon yang berada di tepi jalan poros memasuki musim hujan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan pohon tumbang.

Ia mengatakan kegiatan pemangkasan dilakukan di sejumlah titik yang dinilai rawan.

Terutama di jalur utama, Poros Maros- Makassar, Maros-Pangkep dan Maros-Bone yang padat kendaraan.

“Kami sudah mulai memangkas pohon-pohon besar di pinggir jalan yang rawan tumbang. Ini dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan akibat pohon tumbang saat angin kencang,” katanya kepada Tribun Timur.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa, kelurahan, dan kecamatan untuk membentuk posko siaga bencana di wilayah rawan terdampak.

Ia mengatakan, posko tersebut akan menjadi pusat informasi dan tanggap darurat jika terjadi bencana selama musim penghujan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat bawah agar posko siaga bencana segera dibentuk. Ini penting sebagai langkah cepat jika terjadi banjir atau bencana lain,” jelasnya

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved