Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Truk Tambang Penimbun Depan Waduk Nipa-nipa Moncongloe Makin Garang Usai Diprotes Wabup Maros

Truk tambang berbagai jenis dari jenis ringan hingga medium ramai lalu lalang di jalan poros Moncongloe-Makassar.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
TRUK TAMBANG - Truk tambang yang melintas di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, makin ramai. Truk tambang berbagai jenis dari jenis ringan hingga medium ramai lalu lalang di jalan poros Moncongloe-Makassar. 

Fenomena kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian terus berkurang.

Warga menyebut, ada sejumlah kasus kecelakaan maut diakibatkan truk timbunan di Maros.

Data jumlah kecelakaan akibat truk bisa dicek di Puskesmas Moncongloe, Tanralili dan Tompobulu.

Di Moncongloe, warga menyebut ada belasan korban dilarikan ke Puskesmas.

"Kalau di Puskesmas saya lihat, sudah ada belasan orang kecelakaan. Beberapa meninggal dunia dilindas truk," kata seorang warga, Makmur sapaan pria itu.

Kecelakaan maut sering terjadi di Jl Poros Moncongloe - Tompobulu, antara Puskesmas dan Pasar Diccekang.

"Disitu ada tikungan sedikit, sering terjadi kecelakaan. Ada yang hancur badannya," kata dia.

Ia menyebut, warga memilih tak melapor ke polisi.

Pasalnya, pengusutan seperti dipersulit. 

"Warga jadi korban, justru mereka merasa dipersulit," kata dia.

Warga lain Abdullah menyampaikan, truk menjadi ancaman terbesar di Moncongloe, Tanralili dan Tompobulu.

"Kami was-was dengan banyaknya truk tambang. Mereka rata-rata balap-balap," kata dia.

Ada sejumlah lokasi tambang di tiga kecamatan tersebut.

Truk itu ugal-ugalan dari lokasi tambang hingga penimbunan.

"Penimbunan itu di depan bendungan waduk Nipa-nipa. Banyak perumahan di situ sedang dibangun," kata dia.

Lokasi tambang ilegal di Tompobulu, berada di Desa Pucak, Moncongloe di Desa Moncongloe Bulu dan Moncongloe Lappara, sebelah timur hutan pendidikan, dan Tanralili di perbatasan Tompobulu.

Setiap hari selama musim kemarau, sejumlah truk melintas di Jl Inspeksi PAM Moncongloe. Jarak Desa Pucak Tompobulu ke Moncongloe sekitar 22 kilometer.

Sementara jarak dari Desa Moncongloe Bulu ke depan Nipa-nipa sekitar 4 kilometer.

Desa Moncongloe Bulu berbatasan langsung dengan Desa Moncongloe Lappara di sebelah barat.

Kolam Regulasi Nipa-Nipa terletak di Desa Moncongloe Lappara, dekat dengan perbatasan Kota Makassar.

Lokasi ini berfungsi sebagai daerah penampungan air sementara untuk mengurangi banjir.

"Tambang tak terkendali lagi Maros. Sudah banyak korban jiwa, tapi tambang masih beroperasi," kata dia.

Ia meminta polisi lalu lintas dan Polsek yang dilintasi truk 'pembunuh' di jaga ketat.

"Jangan sampai warga demo, baru mau bergerak," kata dia. 

Warga berharap, kepolisian memperbaiki citranya di kalangan masyarakat.

Wabup Maros Soroti Truk Tambang: Ambil Muatan di Gowa, Bongkar di Makassar Lewat di Maros

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros telah memberikan himbauan langsung kepada pemilik tambang terkait maraknya keluhan truk tambang di jalanan.

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, mengatakan langkah ini dilakukan menyusul banyaknya protes masyarakat soal truk tambang yang melintas di wilayah Maros.

Bahkan beberapa waktu lalu sempat memakan korban jiwa.

Dua perempuan pengendara motor yang tewas terlindas truk di Jalan Poros Tanralili–Tompobulu, Dusun Kassi-Kassi, Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Rabu (3/9/2025).

“Himbauan sudah disampaikan kepada pemilik tambang. Hasilnya di lapangan, intensitas truk tambang sudah agak berkurang,” katanya, Senin (15/9/2025).

Ia menegaskan Pemkab Maros mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) dalam pengaturan jam operasional truk.

Pemkab Maros telah menetapkan jam operasional truk hanya pukul 08.00–18.00 Wita.

Pihaknya pun bakal memberikan kebijakan pembatasan aktivitas truk di siang hari.

“Rata-rata anak sekolah pulang di siang hari. Kami tidak ingin aktivitas truk tambang mengganggu pelajar dan warga,” jelasnya.

Mantan Kadis PUTRPP ini menyebut, distribusi material tambang memang tidak hanya dari Maros, tetapi juga dari daerah lain.

“Banyak truk tambang mengambil muatan di Gowa, membongkar di Makassar, namun melewati jalur Moncongloe, Maros,” sebutnya.

Muetazim juga menyoroti sopir dan kondisi armada tambang.

Menurutnya, masih ada pengemudi di bawah umur dan kendaraan ODOL (Over Dimension Overload) yang beroperasi.

“Banyak juga truk dengan ban pengaman terlalu lebar, dan itu akan kami tertibkan,” tegasnya.

Ia mengatakan ada sekitar 60 pengusaha tambang yang beroperasi di Maros.

Aktivitas tambang paling banyak berada di Kecamatan Tompobulu, Tanralili, dan Bantimurung.

“Mayoritas berupa galian C dan mineral non logam yang kontribusinya masuk lewat pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB),” sebutnya.

Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda A Marwan Afriady, mengungkapkan sepanjang tahun ini ada 489 kasus kecelakaan di Maros.

Sebanyak 46 kasus menelan korban jiwa, termasuk dua kecelakaan yang melibatkan kendaraan tambang dengan empat korban meninggal.

Ia menyebut kecelakaan paling sering terjadi di Kecamatan Turikale dan Lau.

“Satlantas rutin melakukan sosialisasi dan penindakan agar sopir truk mematuhi aturan lalu lintas,” pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved