Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Truk Tambang Penimbun Depan Waduk Nipa-nipa Moncongloe Makin Garang Usai Diprotes Wabup Maros

Truk tambang berbagai jenis dari jenis ringan hingga medium ramai lalu lalang di jalan poros Moncongloe-Makassar.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
TRUK TAMBANG - Truk tambang yang melintas di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, makin ramai. Truk tambang berbagai jenis dari jenis ringan hingga medium ramai lalu lalang di jalan poros Moncongloe-Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Truk tambang yang melintas di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, makin ramai.

Truk tambang berbagai jenis dari jenis ringan hingga medium ramai lalu lalang di jalan poros Moncongloe-Makassar.

Jl Inspeksi PAM Desa Moncongloe Lappara dan poros Moncongloe Bulu- BTP Makassar teramai.

Lebar jalan tersebut sekitar empat meter, hanya pas dilintasi mobil penumpang.

Jika sesama truk berpapasan, satu harus mengalah. Menepi dan berhenti.

Namun jika berpapasan mobil pribadi, maka mobil kecil itu mengalah.

TRUK TAMBANG - Truk tambang melintas di jalan poros Moncongloe, Kabupaten Maros, Rabu (30/7/2025). Warga mengeluhkan truk tambang pengangkut material tanah beroperasi pagi buta dan kerap ugal-ugalan. (TRIBUN-TIMUR.COM/Nurul Hidayah)
TRUK TAMBANG - Truk tambang melintas di jalan poros Moncongloe, Kabupaten Maros, Rabu (30/7/2025). Warga mengeluhkan truk tambang pengangkut material tanah beroperasi pagi buta dan kerap ugal-ugalan. (TRIBUN-TIMUR.COM/Nurul Hidayah) (Tribun-Timur.com)

Hal itu disampaikan seorang pengendara, Rahmat Adi kepada Tribun-timur.com, Rabu (17/9/2025).

"Kemarin-kemarin, hanya truk kecil itu, yang hijau, kuning dan putih ramai," kata dia.

Akhir-akhir ini, truk Fuso orange dan hijau stabilo dengan ukuran medium itu juga sudah ramai.

Truk yang beroperasi di Maros jenis Colt Diesel dan Fuso.

Colt Diesel terbagi dua jenis, ada roda empat dan enam.

Kapasitasnya 2–5 ton.

Sementara Fuso truk medium dengan 6 sampai 10 roda. Kapasitasnya 5–10 ton.

Selain dari Maros, truk tambang yang melintas di Moncongloe dari arah Gowa ke Makassar.

Moncongloe memiliki jalan penghubung, Makassar dan Gowa.

Jalan itu lintasan truk tambang.

"Mereka juga ugal-ugalan. Seperti raja jalanan. Pemilik jalan. Kami yang harus mengalah, kalau ketemu truk," kata pengendara lain, Jamal.

Jamal melihat, truk tambang ugal-ugalan itu membongkar muatan di dua perumahan besar di depan Waduk Nipa-nipa.

Dua perumahan itu menimbun lokasi yang akan dibanguni.

Saat sedang penimbunan, pembangunan rumah juga sedang berlangsung.

"Jadi tukang rumah dan truk tambang ini baku kejar. Sematara menimbun, rumah juga sudah dibangun," kata dia.

Ia yakin, timbunan belum padat saat dibanguni.

"Pasti rawan itu rumah. Bagaimana kalau terjadi bencana, pemiliknya harus siap-siap," kata dia.

Hanya beberapa hari, truk tambang mengangkut timbunan saat malam hari, saat kondisi jalan sudah sepi.

Sekarang, pagi, saat sejumlah warga berangkat kerja, truk sudah beroperasi hingga tengah malam.

Truk tambang sempat berhenti beroperasi setelah kejadian di Tanralili.

Truk tambang kembali memakan korban jiwa.

Periode April - September 2025, tercatat sudah empat kecelakaan melibat truk pengangkut timbunan.

Namun warga menyebut, empat kasus itu yang terungkap.

Namun ada sejumlah kasus kecelakaan maut diselesaikan secara kekeluargaan.

Pada Rabu (3/9/2025), dua pengendara motor meninggal dunia.

Dua wanita pengendara motor meninggal dunia usai terlibat kecelakaan dengan truk tambang di Jalan Poros Tanralili–Tompobulu, Dusun Kassi-Kassi, Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 09.15 Wita antara truk Mitsubishi Fuso warna oranye bernomor polisi DD 8941 SG dengan Honda Beat bernomor DD 5636 TK.

Kasat Lantas Polres Maros, AKP Muhammad Arfah, membenarkan kecelakaan tersebut.

Ia mengatakan dua perempuan yang mengendarai motor tewas seketika di lokasi kejadian.

“Korban masing-masing bernama Sarifah, pengendara motor, dan Nirma (17) yang dibonceng. Keduanya meninggal dunia akibat luka parah di bagian kepala,” kata Arfah.

Korban Syarifah merupakan warga Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Maros.

Sementara Nirma, 19 tahun, tercatat sebagai warga Dusun Tallasa, Desa Samangki, Kecamatan Simbang.

Keduanya mengalami luka fatal setelah motor yang ditumpangi jatuh ke kanan jalan dan kemudian terlindas oleh truk Fuso yang datang dari arah berlawanan.

“Korban mengalami pecah pada bagian kepala, sehingga meninggal dunia di tempat kejadian,” jelas Arfah.

Sementara itu, pengemudi truk Mitsubishi Fuso diketahui bernama Alam (24), warga Dusun Borongloe, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai.

Pengemudi truk tidak mengalami luka dalam kecelakaan tersebut.

Namun yang bersangkutan langsung melarikan diri setelah insiden terjadi.

“Pengemudi sudah kami identifikasi, saat ini masih dalam pengejaran anggota di lapangan,” tambah Arfah.

Warga sebut sudah banyak korban

Fenomena kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian terus berkurang.

Warga menyebut, ada sejumlah kasus kecelakaan maut diakibatkan truk timbunan di Maros.

Data jumlah kecelakaan akibat truk bisa dicek di Puskesmas Moncongloe, Tanralili dan Tompobulu.

Di Moncongloe, warga menyebut ada belasan korban dilarikan ke Puskesmas.

"Kalau di Puskesmas saya lihat, sudah ada belasan orang kecelakaan. Beberapa meninggal dunia dilindas truk," kata seorang warga, Makmur sapaan pria itu.

Kecelakaan maut sering terjadi di Jl Poros Moncongloe - Tompobulu, antara Puskesmas dan Pasar Diccekang.

"Disitu ada tikungan sedikit, sering terjadi kecelakaan. Ada yang hancur badannya," kata dia.

Ia menyebut, warga memilih tak melapor ke polisi.

Pasalnya, pengusutan seperti dipersulit. 

"Warga jadi korban, justru mereka merasa dipersulit," kata dia.

Warga lain Abdullah menyampaikan, truk menjadi ancaman terbesar di Moncongloe, Tanralili dan Tompobulu.

"Kami was-was dengan banyaknya truk tambang. Mereka rata-rata balap-balap," kata dia.

Ada sejumlah lokasi tambang di tiga kecamatan tersebut.

Truk itu ugal-ugalan dari lokasi tambang hingga penimbunan.

"Penimbunan itu di depan bendungan waduk Nipa-nipa. Banyak perumahan di situ sedang dibangun," kata dia.

Lokasi tambang ilegal di Tompobulu, berada di Desa Pucak, Moncongloe di Desa Moncongloe Bulu dan Moncongloe Lappara, sebelah timur hutan pendidikan, dan Tanralili di perbatasan Tompobulu.

Setiap hari selama musim kemarau, sejumlah truk melintas di Jl Inspeksi PAM Moncongloe. Jarak Desa Pucak Tompobulu ke Moncongloe sekitar 22 kilometer.

Sementara jarak dari Desa Moncongloe Bulu ke depan Nipa-nipa sekitar 4 kilometer.

Desa Moncongloe Bulu berbatasan langsung dengan Desa Moncongloe Lappara di sebelah barat.

Kolam Regulasi Nipa-Nipa terletak di Desa Moncongloe Lappara, dekat dengan perbatasan Kota Makassar.

Lokasi ini berfungsi sebagai daerah penampungan air sementara untuk mengurangi banjir.

"Tambang tak terkendali lagi Maros. Sudah banyak korban jiwa, tapi tambang masih beroperasi," kata dia.

Ia meminta polisi lalu lintas dan Polsek yang dilintasi truk 'pembunuh' di jaga ketat.

"Jangan sampai warga demo, baru mau bergerak," kata dia. 

Warga berharap, kepolisian memperbaiki citranya di kalangan masyarakat.

Wabup Maros Soroti Truk Tambang: Ambil Muatan di Gowa, Bongkar di Makassar Lewat di Maros

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros telah memberikan himbauan langsung kepada pemilik tambang terkait maraknya keluhan truk tambang di jalanan.

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, mengatakan langkah ini dilakukan menyusul banyaknya protes masyarakat soal truk tambang yang melintas di wilayah Maros.

Bahkan beberapa waktu lalu sempat memakan korban jiwa.

Dua perempuan pengendara motor yang tewas terlindas truk di Jalan Poros Tanralili–Tompobulu, Dusun Kassi-Kassi, Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Rabu (3/9/2025).

“Himbauan sudah disampaikan kepada pemilik tambang. Hasilnya di lapangan, intensitas truk tambang sudah agak berkurang,” katanya, Senin (15/9/2025).

Ia menegaskan Pemkab Maros mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) dalam pengaturan jam operasional truk.

Pemkab Maros telah menetapkan jam operasional truk hanya pukul 08.00–18.00 Wita.

Pihaknya pun bakal memberikan kebijakan pembatasan aktivitas truk di siang hari.

“Rata-rata anak sekolah pulang di siang hari. Kami tidak ingin aktivitas truk tambang mengganggu pelajar dan warga,” jelasnya.

Mantan Kadis PUTRPP ini menyebut, distribusi material tambang memang tidak hanya dari Maros, tetapi juga dari daerah lain.

“Banyak truk tambang mengambil muatan di Gowa, membongkar di Makassar, namun melewati jalur Moncongloe, Maros,” sebutnya.

Muetazim juga menyoroti sopir dan kondisi armada tambang.

Menurutnya, masih ada pengemudi di bawah umur dan kendaraan ODOL (Over Dimension Overload) yang beroperasi.

“Banyak juga truk dengan ban pengaman terlalu lebar, dan itu akan kami tertibkan,” tegasnya.

Ia mengatakan ada sekitar 60 pengusaha tambang yang beroperasi di Maros.

Aktivitas tambang paling banyak berada di Kecamatan Tompobulu, Tanralili, dan Bantimurung.

“Mayoritas berupa galian C dan mineral non logam yang kontribusinya masuk lewat pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB),” sebutnya.

Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda A Marwan Afriady, mengungkapkan sepanjang tahun ini ada 489 kasus kecelakaan di Maros.

Sebanyak 46 kasus menelan korban jiwa, termasuk dua kecelakaan yang melibatkan kendaraan tambang dengan empat korban meninggal.

Ia menyebut kecelakaan paling sering terjadi di Kecamatan Turikale dan Lau.

“Satlantas rutin melakukan sosialisasi dan penindakan agar sopir truk mematuhi aturan lalu lintas,” pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved