Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Podcast Tribun Timur

Mengintip Perjalanan MAN 2 Makassar Juara OMI 2025

Prestasi diraih Ahmad Asyam Kamil Wahid medali emas Matematika dan Muhammad Fidel medali emas Fisika.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
Ist
POADCAST -  Ahmad Asyam Kamil Wahid dan Davina Farha Aulia Faizal dalam Ngobrol Virtual Tribun Timur dipandu oleh Fioretna Jieretno, Senin (17/11/2025). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar kembali menorehkan prestasi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025. 

Bagaimana suasana lomba pada saat itu?

Saya masuk ke ruangan komputer. Ada dua tipe soal. Pertama, 10 soal isian singkat, masing-masing bernilai 5 poin. Soalnya perlu sudut pandang yang tepat.
Kedua, soal eksplorasi, 5 nomor. Jawabnya di kertas, nilainya 0–10 poin tergantung kualitas jawaban. 

Bagaimana strategi dalam menjawab soal tersebut? 

Saya bagi waktu, masing-masing 60 menit untuk jenis soal. Tapi saya fokuskan ke eksplorasi karena poinnya paling tinggi. Saya biasanya mulai dari soal paling mudah, biar pemanasan. Baru setelah itu masuk ke soal sulit.

Kenapa anda menyukai matematika?

Sejak kecil saya diajari ayah. Saya suka diberi soal dan mencoba selesaikan. Dari situ saya merasa tertantang dan makin cinta matematika.

Prestasi dan event apa saja yang sudah pernah diikuti? 

Saya pernah meraih perunggu di Singapore International Mathematics Olympiad Challenge (SIMOC) 2025 pada Juli lalu. Selain itu, saya ikut lomba robotik kategori game animation menggunakan Scratch. Saya yang menyusun logika permainan, teman saya yang desain gambar. Alhamdulillah juara 1 dan dapat emas.

Adakah ritual yang dilakukan sebelum lomba?

Saya selalu minta maaf ke orang tua dan keluarga. Sebelum masuk ruangan, saya baca shalawat, lalu telepon orang tua sekitar lima menit minta doa.

Sudah adakah target perguruan tinggi ketika selesai di MAN 2 ? 

ITB atau NTU (Nayang Technology University) di Singapura. Saya tertarik engineering.

Wawancara Davina Farha Aulia Faizal, peraih Medali Emas Riset Ekoteologi

Bagaimana rasanya membawa pulang medali emas?

Bersyukur sekali. Effort kami selama ini terbayar. Saya merasa ini bukan hanya milik saya atau tim, tapi milik sekolah, keluarga, dan Sulawesi Selatan. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved