Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tawuran di Beroangin

11 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Pembakaran Tujuh Rumah Pelaku Tawuran

Data yang diperoleh tribun dari sumber kepolisian, tujuh petak rumah yang terbakar dihuni 11 kepala keluarga.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIM EMBA
BENTROK WARGA - Sejumlah rumah terbakar akibat tawuran kelompok warga di areal Pekuburan Beroangin, Jl Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (18/11/2025) siang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebelas kepala keluarga kehilangan tempat tinggal akibat pembakaran tujuh rumah di lokasi tawuran areal pekuburan Beroangin, Jl Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (18/11/2025).

Data yang diperoleh tribun dari sumber kepolisian, tujuh petak rumah yang terbakar dihuni 11 kepala keluarga.

Mereka adalah, Mansur (52), Amir (50), Dg Nasir (45), Hamu Dg Jamal (45), Amir (70), Jabbar Asis (60), H Azis (60), Atong (40), perempuan Tima (30), Hasna (30) dan Jodah (50).

Aksi tawuran itu disebut terjadi sesuai pemakaman warga bernama Nursyam (40).

Nursyam, adalah warga Sapiria yang terkena peluru senapan angin saat mencari anaknya di lokasi tawuran, sehari sebelumnya.

Peluru yang mengenai bagian kepalanya, membuat nyawa Nursyam tak tertolong oleh Tim medis di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana, saat ditemui di lokasi tawuran, mengatakan masih menyelidiki kasus itu.

"Untuk penyebabnya masih di dalami sampai sekarang. Kita belum bisa mengambil kesimpulan apa penyebabnya," kata Devi.

"Kita masih melakukan penyelidikan, anggota sudah turun semua, unit Jatanras," lanjutnya.

Begitu juga dengan tujuh rumah terbakar. Meski ditemukan jeriken berisi bensin, Devi mengaku belum bisa memastikan apakah rumah terbakar akibat disengaja atau tidak.

"Pada saat tawuran sempat dilerai sama anggota berseragam, kemudian anggota yang berpakaian sipil. Sementara untuk penyebab kebakaran masih kita dalami," jelasnya.

Untuk mencegah bentrok susulan antar warga, puluhan personel kepolisian dari Sektor Tallo, Polrestabes Makassar dan Brimob Polda Sulsel dikerahkan ke lokasi.

Terkait penyebab tawuran hingga berujung pembakaran rumah yang diduga akibat adanya korban meninggal dunia pada tawuran sebelumnya, Devi juga mengaku sementara penyelidikan.

Korban meninggal pada peristiwa tawuran sebelumnya adalah Nursyam alias Cipas (40).

Cipas merupakan warga Sapiria, yang dikabarkan terkena tembakan senapan angin saat mencari anaknya di lokasi tawuran.

Cipas tertembak saat tawuran terjadi antar kelompok warga Sapiria versus Borta.

"Itu masih kita lakukan penyelidikan juga penyebabnya. Kita masih mengumpulkan bukti, berkoordinasi rumah sakit juga kira-kira penyebabnya apa," jelasnya.

Alumnus Akpol 2007 ini, tak menampik aksi tawuran di lokasi yang sama sudah kerap terjadi beberapa bulan terakhir.

Devi mengatakan, untuk menghentikan tawuran berulang, tak cukup dengan kehadiran polisi semata di lokasi.

Tapi perlu kesadaran bersama oleh masyarakat setempat.

"Semua pihak tokoh masyarakat orang tua ibu-ibu kita turut bagaimana menjaga daerah tempat tinggal daerah kita saudara anak-anak selain tidak menjadi korban juga tidak terlibat tawuran karena yang bisa menghentikan tawuran itu sendiri adalah keinginan dari masyarakat itu sendiri," imbuhnya.

Diketahui, tujuh rumah terbakar akibat tawuran antar kelompok warga di areal Pekuburan Beroangin, Jl Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (18/11/2025) siang.

Tawuran itulah melibatkan kelompok warga Sapiria versus warga Borta.

"Untuk sementara untuk rumah yang terbakar ada tujuh petak," kata Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) Damkarmat Kota Makassar, Cakrawala, ditemui seusai pemadaman.

Cakra mengatakan ada lima regu yang dikerahkan untuk memadamkan api.

"Kami meluncur ada empat regu dari Mako Ratulangi dan satu dari Carester Ujung Tanah. Dengan jumlah 13-15 armada," ujarnya.

Saat tiba di lokasi kata Cakra, petugas sedikit kesulitan mengakses titik api.

Selain karena lokasi yang padat kendaraan, aksi pelaku tawuran masih terjadi hingga dikhawatirkan membahayakan petugas.

"Kalau untuk terhalang (karena masih tawuran) ya memang betul. Kemudian lalu lintas juga masih padat sekali," terangnya.

Untuk dugaan sementara penyebab kebakaran kata Cakra, diduga karena unsur kesengajaan dari pelaku tawuran.

Pasalnya kata dia, ditemukan jeriken berisi bensin di dekat lokasi rumah terbakar.

"Ada temuan jeriken yang berisikan bahan bakar, dan memang saat tawuran berlangsung banyak ledakan petasan," bebernya.

Belum ada laporan korban dalam peristiwa tawuran berakibat terbakarnya tujuh rumah itu.

Saat ini, aparat kepolisian dari Polsek Tallo dibantu Tim Samapta, Intel dan Reskrim Polrestabes Makassar masih berjaga-jaga di lokasi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved