Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kenali Bahaya PLTSa di Pemukiman Padat Penduduk, Emisi Dioksin Bisa Sebabkan Kanker

PLTSa menawarkan solusi atas masalah kesehatan yang sudah ada (TPA Antang), namun berpotensi menimbulkan risiko kesehatan baru (polusi udara).

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Siti Aminah
PLTSA MAKASSAR - Akademisi Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Anwar Daud ditemui di salah satu kafe di Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Sabtu (8/11/2025).  Prof Anwar Daud menyebut PLTSa menghadirkan dilema yang kompleks dari perspektif kesehatan masyarakat. 

Fly ash seringkali dikategorikan sebagai limbah karena konsentrasi logam beratnya yang  tinggi. 

"Jika tidak dikelola dengan standar B3 yang ketat, abu ini dapat mencemari tanah dan  air," ulas Prof Anda. 

Menurut Prof Anda, lokasi PLTSa di Tamalanrea sangat berisiko bagi keberlangsungan hidup masyarakat dalam jangka panjang. 

Lokasi pembangunan PLTSa berada di kawasan padat penduduk. Bahkan hanya berjarak 2 meter dari rumah warga. 

Sementara sesuai aturan, proyek PLTSa minimal berjarak 2 km dari pemukiman warga. 

Lanjut Prof Anda, menentukan lokasi cocok untuk PLTSa bukanlah sekadar mencari lahan kosong. 

Ini adalah keputusan teknis, sosial, dan politis yang sangat kompleks karena harus menyeimbangkan dua 
hal yang bertentangan, yakni efisiensi logistik dan kesehatan masyarakat. 

"Sesuai dengan Tata Ruang (RTRW) 
Lokasi harus berada di zona yang diperuntukkan bagi industri berat atau utilitas, bukan di lahan hijau (pertanian) atau zona pemukiman. Ini adalah syarat legalitas mutlak," tegasnya.

Ada dua opsi yang bisa jadi lokasi pembangunan PLTSa

Pertama, di TPA Tamangapa, Antang Kecamatan Manggala. 

Alasannya, masalah sampah Makassar (baru dan lama) selesai di satu titik. Efisien secara biaya transportasi.

Hanya saja opsi ini masih tetap berisiko bagi warga Manggala dan sekitarnya. 

Untuk itu, butuh jaminan teknologi filter termahal dan tercanggih di dunia. Disisi lain, potensi protes sosial juta sangat tinggi.

Opsi kedua, di lokasi baru misal, di Utara atau Selatan kota yang jauh dari pemukiman warga. 

Keuntungannya, risiko kesehatan bagi pusat kota Makassar berkurang. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved