Sampah Menumpuk di Pasar Pannampu, Munafri Arifuddin Tegur Camat Tallo
Orang nomor satu di Makassar tersebut menegaskan, jalanan bukan tempat sampah, melainkan fasilitas umum bagi masyarakat untuk berlalu lalang.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Ringkasan Berita:
TRIBUN-TIMUR.CO, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyoroti tumpukan sampah di jalanan tepat di area Pasar Pannampu Kecamatan Tallo.
Munafri menegur langsung Camat Tallo, Ramli Lallo saat hadir dalam agenda Urban Farming yang digelar Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar di Anjungan Losari Jl Penghibur, Senin (3/11/2025).
Agenda tersebut dihadiri jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Camat Tallo, Ramli Lallo.
Sindiran terkait joroknya jalanan di depan Pasar Pannampu disampaikan Munafri saat memberi sambutan.
"Kemarin saya lewat di pasar Pannampu, mohon maaf Pak Camat saya tidak mau lihat lagi orang taruh sampahnya di pinggir jalan," ucap Munafri.
Orang nomor satu di Makassar tersebut menegaskan, jalanan bukan tempat sampah, melainkan fasilitas umum bagi masyarakat untuk berlalu lalang.
Ia mengatensi Camat, Lurah, dan Perumda Pasar Makassar Raya agar memperbaiki sistem pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Baca juga: Perang Kelompok di Tallo Makassar Belum Reda, Lurah Minta Aparat Tangkap Pelaku
Munafri menyebut, sampah yang berasal dari pasar rerata sampah organik, punya nilai ekonomis yang tinggi.
Sampah tersebut bisa jadi pakan maggot hingga biopori untuk mendukung program urban farming.
"Jadi saya mau pastikan di wilayah pasar sistem pengelolaan sampahnya ini harus maksimal. Saya tidak mau lagi sampah muncul di halaman depan pasar itu. Ini harus dikelola dengan baik," tegasnya.
Perumda Pasar Makassar
Direksi Perumda Pasar Makassar bergerak cepat menindaklanjuti persoalan sampah yang menumpuk di ujung jalan sekitar Pasar Pannampu.
Sampah tersebut dinilai sangat mengganggu arus lalu lintas dan menimbulkan bau tidak sedap di area sekitar pasar.
Direktur Operasional Perumda Pasar Makassar, Rusli Patara, SP, dalam keterangannya menyebutkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas dengan memasang spanduk besar larangan membuang sampah di lokasi tersebut.
Tindakan ini sekaligus menjadi peringatan kepada masyarakat agar lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar.
“Kami sudah menurunkan Tim Ketertiban untuk segera mengatasi persoalan di lapangan. Selain itu, kami juga memberikan himbauan langsung kepada pedagang agar tidak lagi membuang sampah di pinggir jalan lagi," jelas Rusli.
Sebagai solusi sementara, pihak Perumda menyiapkan lokasi pembuangan sampah baru di dalam area Pasar Pannampu.
Tempat ini hanya diperuntukkan bagi pedagang pasar. bukan untuk masyarakat umum.
Rusli juga menegaskan bahwa tumpukan sampah yang sempat terjadi beberapa waktu lalu bukan sepenuhnya berasal dari pedagang, melainkan juga adanya sampah sebagian masyarakat yang melintas dan membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut.
“Kami berharap mulai hari ini tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di jalan raya. Kami juga berharap agar pihak kelurahan, kecamatan, serta unsur tripika kecamatan bisa berkolaborasi turut menindak tegas siapa pun yang melanggar,” tambahnya.
Melalui langkah ini, Perumda Pasar Makassar mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan pasar.
Menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab pedagang, melainkan juga masyarakat yang beraktivitas di sekitarnya.
Langkah tegas ini diharapkan mampu mengembalikan kenyamanan dan kelancaran arus lalu lintas di sekitar Pasar Pannampu serta menciptakan suasana pasar yang lebih sehat dan tertib.
Sengketa Lahan Pasar
Selain persiapan kebersihan, ada masalah serius lainnya yang perlu dihadapi Pemkot Makassar, yakni sengketa lahan Pasar Pannampu.
Pasar seluas 4 hektare yang berlokasi di Kelurahan Pannampu tersebut menjadi perhatian serius Pemkot, setelah adanya gugatan terkait kepemilikan lahan.
Untuk itu, Wali Kota Munafri turun langsung memimpin pembahasan bersama Direksi PD Pasar, Camat Tallo, dan pihak yang mengklaim sebagai pemilik aset, di Balai Kota Makassar.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan, Pemerintah Kota Makassar terus berupaya menghadirkan solusi atas polemik kepemilikan lahan Pasar Pannampu di Kecamatan Tallo.
"Persoalan yang telah berlangsung lama ini, maka pemerintah hadir untuk memberikan perlindungan hukum dan kepastian atas aset daerah," ujar Munafri.
Munafri menekankan pentingnya penyelesaian yang adil, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik.
"Pemerintah memberikan perlindungan terhadap masyarakat, sehingga kami terus mencari solusi untuk memberikan kepastian hukum atas aset di kota ini," jelasnya.
Ia mengakui, persoalan lahan Pasar Pannampu tersebut berpotensi menimbulkan tarik-ulur kepentingan, jika tidak ditangani secara objektif dan melibatkan pihak penengah yang kredibel.
"Saya pikir kalau ini dibiarkan, kita akan berada dalam posisi perdebatan yang tidak akan berujung," tutur politisi Golkar itu.
"Karena itu, saya minta nanti tim Pemerintah Kota secara lengkap untuk duduk bersama dengan pihak yang mengaku pemilik lahan, dengan menghadirkan BPN, Kejaksaan, dan Kepolisian sebagai penengah," tambah Appi.
Langkah tersebut, kata Munafri, menjadi bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga agar proses penyelesaian berlangsung sesuai aturan hukum yang berlaku, tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.
Munafri menegaskan, tidak punya kepentingan pribadi dalam persoalan ini. Ini tanah atas nama negara, jadi semua proses harus kita jalankan secara terbuka.
Ia menambahkan, jika nantinya persoalan lahan tersebut memang harus diselesaikan melalui jalur hukum, maka Pemerintah Kota Makassar siap mengikuti proses tersebut.
"Kalau memang harus sampai di pengadilan, ya kita iyakan. Karena siapa lagi yang bisa kita percaya kalau bukan tiga lembaga itu," ungkapnya.
"Jadi, perlu keterlibatan pihak BPN, Kejaksaan, dan Kepolisian yang akan memberikan pandangan dan memastikan prosesnya benar," tutur Munafri.
Menurutnya, penyelesaian sengketa lahan ini tidak hanya menyangkut kepemilikan aset semata, tetapi juga menyentuh nasib para pedagang dan warga yang menggantungkan hidupnya di Pasar Pannampu.
"Ada orang-orang yang menggantungkan hidupnya di dalam pasar itu, ada yang sedang berjuang membiayai anak sekolahnya. Itu sebabnya, penyelesaiannya harus kita pikirkan baik-baik, agar tidak merugikan mereka," tegas Appi. (*)
| Yuran Fernandes Is Back! Kapten PSM Makassar Kembali Bermain Saat Lawan Dewa United |
|
|---|
| 52 Peserta Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Calon Verifikator Hutan Adat di Makassar |
|
|---|
| Wilayah Rawan Konflik, Lurah Pannampu Genjot Sosialisasi Pemilihan RT |
|
|---|
| Sosok Pemegang Suara MWA Unhas, Dari Amran Sulaiman hingga Brian Yuliarto |
|
|---|
| Film Lokal ‘Gara-gara Cicilan’ Segera Tayang di Bioskop Makassar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.