Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar Siapkan Tiga Makassar Creative Hub Baru di 2026

Kedepan, MCH tidak hanya berpusat di Anjungan Pantai Losari, tetapi hadir di 15 kecamatan. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
PEMKOT MAKASSAR - Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin diwawancara di Balaikota Makassar Jl Jenderal Ahmad Yani, Rabu (15/10/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komitmen Pemerintah Kota Makassar menghadirkan ruang kreativitas untuk pemuda akan dimaksimalkan. 

Ruang kreativitas tersebut dinamakan Makassar Creative Hub (MCH). 

Kedepan, MCH tidak hanya berpusat di Anjungan Pantai Losari, tetapi hadir di 15 kecamatan. 

Rencananya, tahun 2026 MCH akan hadir di tiga kecamatan. 

Antara lain  Kecamatan Rappocini, Biringkanaya dan Tamalate. 

"Semua tematik. Tematiknya seperti apa, kita lihat apa yang menjadi kebutuhan di masing-masing kecamatan," ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin diwawancara di Balaikota Makassar Jl Jenderal Ahmad Yani, Rabu (15/10/2025).

Ekonomi kreatif di masing-masing kecamatan akan berbeda, sesuai karakteristik masing-masing. 

Ada 17 subsektor potensial yang ada di Makassar 

Sisa dimaksimalkan oleh setiap wilayah dengan memberdayakan masyarakat setempat, khususnya anak muda. 

"Tidak semua tempat MCH itu berupa gedung, ada juga nanti yang ruang terbukanya, kita akan lihat ruangnya," ujarnya. 

Terpisah, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan, MCH dibentuk untuk merespons kebutuhan peningkatan kapasitas anak muda di Kota Makassar. 

MCH, bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat lebih spesifik sesuai bakat minatnya. 

"Mereka yang baru lulus S1 umumnya punya bekal ilmu sama, tapi lewat MCH bisa diarahkan lebih spesifik, apakah ingin jadi pengusaha, pekerja kreatif, maupun pegawai. Pemerintah hadir menjembatani mereka dengan akses kerja, permodalan, hingga pasar,” jelas Munafri.

Fasilitasnya MCH di setiap wilayah akan bervariasi, mengikuti trend minat dan kebutuhan skill anak muda. 

Misalnya pelatihan barista, makeup artist, musik, konten kreator hingga ruang podcast yang bebas digunakan secara gratis.

Munafri bercerita, MCH lahir dari riset dan benchmarking, salah satunya dari hasil kunjungan Munafri ke TESDA, lembaga pelatihan tenaga kerja terbesar di Filipina. 

Dari sana, Pemkot meramu model MCH di Makassar sebagai prototipe sistem pemberdayaan anak muda yang berorientasi pada upscaling knowledge dan penyerapan tenaga kerja.

“Ekspektasi saya, anak-anak muda Makassar bisa menyalurkan minat dan bakatnya, mendapat kesempatan yang sebelumnya sulit diakses, dan langsung terkoneksi dengan ekosistem kerja maupun usaha. Inilah investasi kita untuk generasi masa depan,” tegasnya.

Ke depan, MCH akan punya kurikulum yang tertata.

Pola distribusinya ke setiap kecamatan akan memiliki spesialisasi berbeda-beda tergantung kebutuhan dan peluang di wilayahnya.

"Bentuknya pun tidak semuanya gedung, ada yang lebih banyak halamannya. Pola pendekatannya bukan classroom semuanya, tetapi pola yang berbeda-beda sesuai dengan needs and wants masyarakat," harap Munafri. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved