Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapolrestabes Makassar: 4 Kelompok Warga Terlibat Tawuran di Tallo Sepakat Berdamai

Meski begitu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana berkomitmen untuk tetap mengusut pelaku tawuran yang terlibat penganiayaan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
TAWURAN WARGA - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana ditemui di kantornya terkait perkembangan penanganan kasus tawuran warga Tallo, Selasa (30/9/2025). Pemkot Makassar bersama Polretabes Makassar menginisiasi duduk bersama untuk perdamaian kelompok yang bertikai di Tallo. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tokoh pemuda dan masyarakat dari empat kelompok warga yang kerap tawuran di wilayah Kecamatan Tallo, Kota Makassar, sepakat berdamai, setelah terlibat tawuran sepekan terakhir.

Mereka sepakat berdamai setelah dipertemukan pejabat Forkopimda Kota Makassar

Pertemuan itu berlangsung di aula SMK Negeri 5 Jl Sunu, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin malam.

Pertemuan itu, dihadiri Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Dandim 1408/BS Kolonel Inf Franki Susanto dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana.

"Pemuda-pemuda kemarin yang sempat bertikai dan anak anak yang kemarin memang terlibat dalam tawuran," terang Arya ditemui di kantornya, Selasa (30/9/2025).

"Itu kami pertemukan ajak makan bersama, lalu memberikan pengarahan dan membuat deklarasi," sambungnya.

Deklarasi damai itu lanjut Arya, dibuat secara bersama-sama dan dibacakan bersama.

"Lalu kami memberikan masukan masukan kepada mereka semua, termasuk ada habib juga memberikan masukan secara keagamaan," terangnya.

Baca juga: Munafri Tawarkan Creative Hub untuk Redam Tawuran Pemuda Tallo

Adapun poin kesepakatan damai itu, mereka menyatakan bahwa tidak akan lagi tawuran.

"Mereka membenci tawuran itu dan membicarakan segala sesuatunya dengan damai. Tidak ada lagi cara cara kekerasan seperti kemarin," terang Arya.

Adapun pemicu tawuran kata Arya, bukanlah dari warga setempat.

Melainkan diprovokasi oleh orang luar yang sengaja memancing dengan petasan.

"Jadi kan ada petasan, diisukan dari kelompok sebelah, di sini mereka bentrokan satu sama lain," terangnya.

Jika ada yang memulai kembali tawuran setelah sepakat berdamai, Arya berjanji tidak akan memberikan toleransi.

Namun demikian, meski telah sepakat berdamai, perwira Akpol 1998 ini berkomitmen untuk tetap mengusut pelaku tawuran yang terlibat penganiayaan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved