Tribun RT RW
Pemkot Makassar Persiapkan Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV, Pemilihan RT Menyusul
Di antara jabatan yang akan diisi nantinya yakni kepala bidang, sekretaris dinas, wakil direktur RSUD, dan kepala seksi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kota Makassar sedang mempersiapkan pelantikan pejabat eselon III dan IV.
Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Makassar tengah menginput nama-nama pengisi jabatan lowong tersebut melalui aplikasi Integrasi Mutasi (I-Mut) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Ini sementara teman-teman dari BKD melakukan pengimputan," ujar Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda di Balai Kota, Jl Jenderal Ahmad Yani, Jumat (26/9/2025).
Di antara jabatan yang akan diisi nantinya yakni kepala bidang, sekretaris dinas, wakil direktur RSUD, dan kepala seksi.
Setelah proses penginputan selesai, BKN akan memproses usulan tersebut.
"BKN akan mengkurasi dan melihat bagaimana pangkatnya, kemudian bagaimana penilaiannya, kemudian bagaimana rekam jejaknya secara keseluruhan," jelas Zulkifli.
Apabila semua persyaratan terpenuhi, BKN akan mengeluarkan rekomendasi pelantikan.
Sekda Zulkifli belum bisa memastikan apakah pelantikan akan dilakukan secara serentak atau bertahap.
"Ini belum kita atur. Nanti kami akan laporkan ke Pak Wali. Tergantung Pak Wali, apakah mau dicicil saja atau mau sekaligus," katanya.
Sekda Zulkifli juga menegaskan dalam mutasi kali ini tidak ada pejabat yang menjadi nonjob.
Hal ini merupakan instruksi langsung dari Wali Kota Makassar.
"Sesuai petunjuk Pak Wali, untuk sementara menyampaikan bahwa jangan sampai ada nonjob," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan bahwa mutasi dan rotasi adalah hal yang wajar dalam sistem pemerintahan.
“Kita lagi coba untuk mengatur lebih detail. Memberikan kesempatan kepada orang-orang yang punya potensi untuk berada di situ, akan bertahap lagi,” ungkapnya.
Appi sapaan akrab Munafri menjelaskan rotasi jabatan tak bisa dilakukan sekaligus karena adanya efek domino.
Perpindahan satu pejabat ke posisi baru akan menimbulkan kekosongan di posisi sebelumnya, yang kemudian perlu diisi lagi oleh pejabat lain.
“Kalau satu orang pindah ke posisi A, maka posisi A harus diisi dari posisi B, dan posisi B harus cari lagi ke posisi C. Itu yang paling benar,” jelasnya.
“Tidak mungkin orang mau camat seumur hidup. Pasti ada proses peningkatan karier, bergeser ke tempat lain, karena sudah teruji di wilayah,” tambahnya.
Appi menyebut, pelantikan kemungkinan besar akan dilakukan pada akhir September atau awal Oktober.
"Kita akan lihat prosedurnya karena peraturan akan jalan, orang yang ada dalam posisi itu diminimalisir supaya dapat tempat sesuai tempat tersedia," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Munafri juga menyampaikan bahwa setelah proses mutasi dan pelantikan pejabat eselon selesai, Pemkot Makassar akan melanjutkan dengan menggelar pemilihan Ketua RT secara serentak.
Langkah ini merupakan bagian dari penataan ulang sistem pemerintahan yang lebih tertib dan terstruktur, serta memberi ruang partisipasi aktif masyarakat di tingkat akar rumput.(*)
Cegah Tawuran Pemuda, Ketua RT RW di Parang Makassar Diminta Aktif Edukasi Warga |
![]() |
---|
Azimuth, Perjuangan Ketua RT 004 Jongaya Jaga Kebersihan dan Keamanan Lingkungan |
![]() |
---|
Sosok Ketua RT yang Dulu Hobi Tawuran, Kini Jadi Penjaga Perdamaian di Balang Baru |
![]() |
---|
Emak-emak di Katimbang Makassar Siap Maju Calon RT, Ini Reaksi Lurah |
![]() |
---|
Air PDAM Makassar di Balla Parang Keruh dan Berbau, Warga Lapor Ketua RW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.