Koperasi Merah Putih
Akademisi UNM Ingatkan Bangun Mental Usaha Supaya Uang Negara tak Sia-sia
Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar (FEB UNM) Andi Dewi Angreyani menyebut, kehadiran KMP sangat penting sekarang ini.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Muh Hasim Arfah
KMP juga tak boleh bergantung kepada bantuan pemerintah. Jika itu terjadi koperasi tak bisa mandiri.
Tak hanya itu, perbedaan infrastruktur antar daerah bisa menimbulkan kesenjangan perkembangan, dan tanpa kemampuan beradaptasi dengan teknologi digital, koperasi bisa tertinggal dalam persaingan.
“Bisa kita simpulkan resiko terbesar itu berada pada koperasinya sendiri, apakah KMP tetap bisa bertahan dengan tantangan yang dihadapi ataukah tidak,” katanya,
Cara antisipasinya, ungkap Andi Dewi, masyarakat harus saling bahu membahu dengan mendudukkan orang-orang yang betul memiliki kompetensi di bidangnya.
Etika, adab dan akhlak tidak kalah pentingnya. Masyarakat harus selalu mengawasi jalannya koperasi ini.
Tidak kalah penting peran pemerintah.
“Pemerintah mengembangkan kemampuan pengurus koperasi, memantau dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi di dalamnya maupun di lingkungan koperasi tersebut,” pungkasnya. (*)
Koperasi Merah Putih
Prabowo Subianto
pinjaman online
Universitas Negeri Makassar
Andi Dewi Angreyani
Eksklusif
Multiangle
Koperasi Merah Putih Makassar Numpang di Kontainer |
![]() |
---|
Koperasi Merah Putih Battang Palopo Masih Tunggu Juknis |
![]() |
---|
Kopdes Merah Putih di Bone Belum Beroperasi, Pengurus Tunggu Juknis |
![]() |
---|
Kemenkop Targetkan 1.000 Koperasi Merah Putih Terima Pembiayaan Akhir September |
![]() |
---|
Dari 2.266 Koperasi Desa Merah Putih, Baru 38 Beroperasi di Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.