Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kantor Sementara DPRD Sulsel

Paripurna Pertama DPRD Sulsel Usai Dibakar Massa, 105 Satpol PP dan 7 Polisi Siaga

Rapat kali ini berlangsung di kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (8/9/2025).

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
DPRD SULSEL - Suasana pengamanan paripurna DPRD Sulsel oleh Satpol PP Sulsel di kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Jl AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (8/9/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan petugas keamanan dikerahkan menjaga rapat paripurna DPRD Sulawesi Selatan.

Rapat kali ini berlangsung di kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Jl AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (8/9/2025).

Pasalnya, gedung wakil rakyat tingkat I yang sejatinya menjadi lokasi rapat, tak layak digunakan.

Lantaran, gedung parlemen di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, itu ludes terbakar dalam demo rusuh, 30 Agustus, dua pekan lalu.

Paripurna dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan unsur pimpinan DPRD Sulsel.

Pantauan Tribun di lokasi, rapat paripurna itu dikawal ketat ratusan petugas keamanan.

Pengamanan mendominasi dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sulsel.

Petugas Satpol PP berjaga di setiap sudut gedung lokasi rapat.

Baca juga: Parkiran Kantor Sementara DPRD Sulsel Jadi ‘Showroom’ Mobil Mewah

Mulai dari pos masuk, area parkir, halaman belakang, hingga jalur keluar kantor BMBK.

Selain menjaga lancarnya rapat paripurna, petugas Satpol PP juga mengarahkan tetamu untuk parkir di tempat tersedia.

Begitu juga di pos penjagaan lobby utama kantor sementara DPRD Sulsel itu.

Sejumlah personel perwira Satpol PP juga disiagakan.

Meski demikian, tak ada pemeriksaan barang bawaan bagi peserta rapat atau tetamu yang hadir.

"Sesuai sprint bapak kasat yang diturunkan 105 orang," kata Komandan Regu (Danru) Satpol PP Sulsel, Lahadi ditemui di halaman kantor BMBK.

Sebagai Danru, Lahadi tampak rutin memonitoring keberadaan anggotanya.

Ia terlihat beberapa kali berpatroli menggunakan motor untuk mengecek kebenaran petugas Satpol PP yang berjaga.

"Setiap titik di-standby-kan. Utamanya titik-titik vital, seperti titik masuk dan keluar kendaraan," ujar Lahadi.

"Terus juga di parkiran-parkiran lingkup kantor, kita standby-kan," lanjutnya.

Baca juga: Gedung DPRD Sulsel Diasuransikan, Dibayar Rp189 Juta per Tahun

GEDUNG DPRD SULSEL- Petugas Damkar Makassar tampak memadamkan sisa api di lantai 1 Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (30/8/2025) pagi. Cicu bilang, DPRD Sulsel bakal rapat paripurna di kantor gubernuran, Senin (8/9/2025) nanti.
GEDUNG DPRD SULSEL- Petugas Damkar Makassar tampak memadamkan sisa api di lantai 1 Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (30/8/2025) pagi. Cicu bilang, DPRD Sulsel bakal rapat paripurna di kantor gubernuran, Senin (8/9/2025) nanti. (ERLAN SAPUTRA/TRIBUN TIMUR)

104 personel Satpol PP lanjut Lahadi, sengaja dikerahkan khusus menjaga jalannya paripurna hari ini.

Setelah paripurna selesai, masing-masing personel ditarik ke kantor Gubernur Sulsel, markas semula.

Khusus di hari biasa di luar paripurna, kata Lahadi, personel yang disiagakan sebanyak 10 orang.

"Lima personel memang sudah standby di sini (BMBK) kemudian lima lainnya itu untuk pengamanan DPRD Sulsel," terangnya.

Meski bertugas menjaga gedung sementara DPRD Sulsel, gedung semula yang terbakar, kata Lahadi juga turut dipantau tiap saat.

"Jadi tetap prioritas di gedung DPRD (Sulsel) karena kan di sini sudah ada memang lima disiapkan," ucapnya.

Selain petugas Satpol PP, dalam paripurna DPRD Sulsel kali ini, juga dikawal personel kepolisian dari Sektor Panakkukang.

"Khusus kita dari Panakkukang, ada tujuh personel," kata Perwira Pengendali Lapangan (Padal) Polsek Panakkukang, AKP Marten Bunga.

Saban hari, Marten Bunga bertugas di Polsek Panakkukang sebagai Kepala Unit (Kanit) Samapta.

Samapta bertugas melaksanakan empat kegiatan. Yaitu, pengaturan, pengawalan, penjagaan dan patroli serta pengendalian massa (Dalmas).

Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi, mengatakan jika pelaksanaan rapat paripurna di Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel merupakan kejadian pertama.

Menurut Cicu sapaan akrabnya, meski tidak digelar di gedung utama DPRD, sidang paripurna tetap berjalan dengan baik. 

Ia memastikan seluruh agenda kelembagaan, termasuk pembahasan APBD Perubahan, tetap terlaksana sesuai jadwal.

"Bagaimana dengan fasilitas yang ada di gedung BMBK ini? Menurut kami, selama fasilitasnya bisa digunakan dan representatif, tidak ada persoalan, yang penting, kami tetap bisa bekerja maksimal," katanya.

Ia mengaku, momentum pembahasan APBD Perubahan ini sangat penting karena menyangkut program-program strategis pemerintah provinsi yang dinantikan masyarakat.

"Kami bersyukur telah diberikan fasilitas ruang paripurna yang cukup representatif untuk digunakan," ujarnya.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, hanya sekitar satu pekan ruang paripurna ini sudah bisa disiapkan, lengkap dengan lokasi dan sarana yang memadai," tambah dia.

Cicu menegaskan, meski DPRD Sulsel sementara berkantor di luar gedung utama karena proses rehabilitasi, hal tersebut tidak mengganggu kinerja legislatif dalam menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan penganggaran.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan jika gelaran paripurna bisa dilaksanakan dimana saja.

"Kita juga pernah paripurna di lapangan kalau hari jadi," katanya.

Lanjut Sudirman, amanah dari rakyat adalah hal utama.

"Kita kan harus menjalankan amanah rakyat karena ada yang tidak bisa di sahkan kalau tidak dibahas," tuturnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved