Pengamat: Pemerintah Mulai Tunjukkan Itikad Baik Respon Tuntutan 17+8
Pengamat pemerintahan, Prof Sukri, menilai langkah tersebut menunjukkan itikad baik pemerintah dan DPR untuk mendengar aspirasi masyarakat
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM Pemerintah mulai merespon tuntutan masyarakat yang dikenal dengan sebutan 17+8.
Dari 17 tuntutan yang harus diselesaikan dalam sepekan, tiga di antaranya telah diwujudkan.
DPR sepakat menghentikan tunjangan perumahan bagi anggota dewan sejak akhir Agustus 2025.
Selain itu, DPR membuka rincian anggaran dan take home pay anggota dewan.
Beberapa fasilitas turut dipangkas, antara lain biaya langganan listrik, telepon, komunikasi intensif, serta tunjangan transportasi.
Tuntutan agar anggota dewan yang dinonaktifkan partai karena pernyataan kontroversial diperiksa juga dipenuhi.
DPR meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) turun tangan.
Pengamat pemerintahan, Prof Sukri, menilai langkah tersebut menunjukkan itikad baik pemerintah dan DPR untuk mendengar aspirasi masyarakat.
“Jangka pendek sejauh ini pemerintah menunjukkan itikad mengakomodasi tuntutan,” ujarnya, Minggu (7/9/2025).
Namun, Sukri menekankan sebagian tuntutan membutuhkan waktu lebih panjang.
Beberapa poin yang masuk kategori delapan tuntutan jangka panjang antara lain pengesahan UU perampasan aset koruptor, reformasi kepolisian, pencabutan mandat TNI di proyek sipil, penguatan Komnas HAM, reformasi partai politik, serta penyusunan ulang sistem perpajakan.
“Apa yang dituntut tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi bukan hal mustahil,” katanya.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyebut eskalasi gerakan masyarakat mulai mereda setelah aspirasi mereka tersampaikan ke Istana Negara dan DPR RI.
“Alhamdulillah eskalasi sudah mulai normal. Kami terus berkomunikasi untuk memastikan aspirasi teman-teman tetap tersampaikan,” ujarnya di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (4/9/2025).
Sebelumnya, aksi demonstrasi di Sulsel memanas hingga berujung pada pembakaran Gedung DPRD Sulsel dan DPRD Kota Makassar.
Aktivitas legislatif ikut terhambat akibat aksi massa.
Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi, menegaskan perjuangan aspirasi rakyat tidak akan berhenti meski gedung dewan ludes terbakar.
“Kami mendukung aspirasi masyarakat, tetapi semua tuntutan harus diperjuangkan dengan cara yang baik dan tidak merugikan sesama warga Sulsel,” ujar politisi Nasdem itu.
Ia juga menyerahkan penanganan pelaku perusakan kepada aparat penegak hukum.
“Penegakan hukum menjadi tanggung jawab aparat, dan kami menghormati proses itu sepenuhnya,” kata Rachmatika.
Cicu, sapaan akrabnya, mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu membangun kembali keutuhan Sulsel pasca kerusuhan.(*)
Wali Kota Munafri Buka Kompetisi KNPI Padel Society 2025 di Makassar |
![]() |
---|
Pemkot Makassar Umumkan Hasil Lelang Jabatan, 6 Pejabat Andi Sudirman Tunggu Nasib |
![]() |
---|
Viral, Dua Kelompok Warga Bentrok di Jalan Kandea Makassar |
![]() |
---|
Almadera Hotel Makassar Hadirkan Promo SaveTember Mulai Rp400 Ribu Per Malam |
![]() |
---|
Peletakan Batu Pertama Gedung Jemaat Masale, Munafri: Bagian Penting Membangun Pondasi Keumatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.