Ni’matullah: Gelombang Demo Cermin Beratnya Hidup Rakyat

TRIBUN-TIMUR.COM - Koordinator Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Sulawesi Selatan, Ni’matullah, menanggapi maraknya demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah dalam beberapa pekan terakhir.

Ia menilai aksi massa tersebut tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial ekonomi yang semakin menekan masyarakat.

“Banyak warga merasa hidupnya kian berat. Pajak makin mencekik, harga kebutuhan pokok sulit dijangkau, bahkan beras sempat langka sebulan terakhir,” ujarnya, Senin (1/9/2025).

Menurutnya, keresahan publik makin diperparah oleh sikap sebagian elit politik yang dinilai tidak pantas.

Ucapan dan tingkah laku pejabat yang dianggap tak sensitif justru memicu kemarahan rakyat.

Baca juga: Mahasiswa Pingsan Saat Demo Polisi, Langsung Dibopong Wakapolres

“Di saat masyarakat susah, sikap pejabat yang seenaknya hanya mempertebal rasa ketidakadilan,” tambahnya.

Menyoal kericuhan berupa pembakaran dan penjarahan, Ni’matullah menegaskan hal itu bukan cerminan aspirasi rakyat.

Ia menyebut pelaku sebagai “penumpang gelap” yang memanfaatkan situasi, terutama ketika aparat keamanan dinilai kurang hadir di lapangan pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.

Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel itu meminta pemerintah tidak sekadar memandang unjuk rasa sebagai masalah keamanan.

Ia menekankan perlunya melihat dari dua sisi: tekanan struktural yang dialami masyarakat serta provokasi oleh segelintir pihak.

“Ada masalah yang harus ditangani cepat, ada pula yang butuh kebijakan jangka menengah. Negara tidak boleh hanya reaktif, tapi harus hadir memberi solusi pada akar persoalan,” tegasnya.