Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kondisi Terkini Gedung DPRD Makassar, Area Dipagari Seng

Pemadam kebakaran pun diterjunkan untuk kembali memadamkan api di puing-puing gedung.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
KEBAKARAN DPRD MAKASSAR - Suasana gedung DPRD Kota Makassar Jalan AP Pettarani, Makassar usai kembali terbakar, Minggu (31/8/2025) sore. Api diduga muncul dari tumpukan material yang sudah hangus terbakar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Api sempat kembali muncul pada puing-puing gedung DPRD Kota Makassar Jalan AP Pettarani, Makassar, Minggu (31/8/2025) sore.

“Barusan saya lewat depan DPRD Makassar ada kebakaran lagi dan pemadam sudah datang,” kata Devi, warga Makassar, kepada Tribun-Timur.com, Minggu sore.

Informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, api diduga muncul dari tumpukan material yang sudah hangus terbakar.

Pemadam kebakaran pun diterjunkan untuk kembali memadamkan api di puing-puing gedung.

Gedung DPRD Kota Makassar sebelumnya dibakar massa aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025) malam.

Kabar sempat munculnya kembali api dibenarkan Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman.

Ia mengatakan titik api muncul di bekas ruangan.

“Sementara saat ini (Minggu sore) ada ruangan lagi yang terbakar. Pemadam lagi memadamkan. Itu sisa-sisa kebakaran yang kembali terbakar,” katanya, Minggu (31/8/2025) sore.

Pantauan Tribun-Timur.com Minggu malam, gedung DPRD Makassar sedang dipasang pagar keliling dengan seng.

Pagar ini bertujuan agar lokasi tidak menjadi tontonan masyarakat. 

Sebab, beberapa hari belakangan bekas kebakaran ini menimbulkan kemacetan panjang.

“Orang kumpul di sana (jadi menimbulkan kemacetan, sehingga dipagari),” kata Supratman.

Duka DPRD Makassar! 3 Tewas, Sekretariat Minta Maaf dan Pastikan Layanan Jalan

Sekretariat DPRD Kota Makassar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak terdampak peristiwa tragis pada Jumat (29/8/2025).

Plt Sekretaris DPRD Makassar, Andi Rahmat Mappatobba, menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dan luka dalam insiden tersebut.

Katanya, kejadian ini menjadi duka bersama, bukan hanya bagi lembaga kedewanan, tetapi juga masyarakat.

"Doa kami panjatkan untuk keluarga korban agar diberikan ketabahan, serta untuk para korban luka agar segera memperoleh kesembuhan," ucap Rahmat Mappatobba dalam keterangan pers, Minggu (31/8/2025).

Pemkot Makassar masih melakukan pendataan.

Besaran kerugian material belum dapat dipastikan karena sejumlah fasilitas kantor rusak parah dan tidak dapat difungsikan.

Rahmat memastikan proses inventarisasi dilakukan secara transparan.

"Hasilnya akan disampaikan kepada publik setelah proses verifikasi selesai," tuturnya.

Sebagai langkah darurat, ia berkoordinasi dengan pimpinan DPRD dan pemerintah daerah untuk memastikan kelanjutan tugas kelembagaan.

Alternatif sementara, seperti pemindahan lokasi kerja dan penyesuaian agenda kedewanan, sedang dibahas.

Fungsi DPRD tetap berjalan, khususnya dalam mendukung kegiatan legislatif dan pelayanan publik.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang, menjaga ketertiban, dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana," jelasnya.

Sekretariat DPRD berkomitmen bekerja secara profesional, menjaga integritas, dan memastikan pelayanan publik tidak terhenti meski menghadapi tantangan besar.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga ruang demokrasi secara damai dan bermartabat.

"Kami berharap doa, dukungan, dan kerja sama seluruh pihak agar Sekretariat DPRD Kota Makassar dapat segera pulih dan kembali melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan rakyat," tutupnya.

10 Korban Akibat Pembakaran DPRD

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat sepuluh pegawai menjadi korban insiden di DPRD Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.

Tiga korban meninggal dunia:

Sarinawati (26), meninggal di TKP, dibawa ke RS Bhayangkara Makassar

Syaiful (43), meninggal di RS Grestelina, lompat dari lantai 4

Muhammad Akbar Basri alias Abay, meninggal di TKP, dibawa ke RS Bhayangkara

Tujuh korban masih dirawat:

Budi Haryadi S (30), RS Primaya, lompat dari lantai 4

Heriyanto (28), luka berat, lompat dari lantai 3, dirujuk ke RS Grestelina

Sahabuddin (45), luka sedang, nyeri pinggul, lompat dari lantai 2, dirujuk ke RS Hermina

Arif Rahman Hakim (28), luka sedang, terkena lemparan batu, dirujuk ke RS Grestelina

Agung Setiawan (32), luka sedang, nyeri punggung, dirujuk ke RS Hermina

Satria Pratama, robek mata kaki kiri

Agus, kaki robek, anggota Satpol PP Makassar. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved