Cerita Warga Saksikan Detik-detik Pos Lantas Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani Dibakar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Detik-detik terbakarnya pos Polantas pertigaan Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani, Kota Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.

Ketua RT 03, RW 1 Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Lanni Baka (58), mengaku sebelum kejadian dirinya tengah duduk santai di dekat Kafe Lorongta, sekitar 200 meter dari Pos Lantas.

Tiba-tiba sekelompok massa dari arah lokasi demo depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) mendatangi pos Lantas.

"Mau magrib mereka datang kesini," kata Lanni Baka.

Saat tiba, sekelompok massa itu kata Lanni sempat saling kejar dengan kelompok lain.

"Tidak tahu dari mana, sempat saling kejar. Setelah itu dia bakar itu (pos Lantas)," ujarnya.

Baca juga: 3 Gedung Terbakar di Makassar, Kemana Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono?

Saat kejadian, tidak ada polisi berseragam di lokasi.

Hal senada diungkapkan Ketua RT 01/ RW 1 Kelurahan Mannuruki, Ochi Mapparessa (53).

Dirinya mengaku, melihat pelaku membakar api kecil namun tiba-tiba membesar.

"Kecil apinya awalnya, kemudian tiba-tiba membesar. Kita juga tidak berani mendekat karena mereka banyak," sebutnya.

Kebakaran Pos Lantas Jadi Tontonan Warga 

Pos Lantas pertigaan Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani, Makassar, terbakar, Jumat (29/8/2025) malam.

Pos Lantas Polrestabes Makassar itu, diduga dibakar sekolompok massa.

Pantauan Tribun, kobaran api muncul di sisi selatan dan timur pos.

Api muncul di tumpukan baliho dan rerumputan serta sampah.

Bekas nyala api terlihat di dinding Selatan pos.

Di sisi timur terdapat dua boks diduga gardu listrik, salah satunya terbakar.

Sebelum tiba di lokasi, terlihat sekelompok massa berjalan dari arah lokasi.

Mereka berjalan serempak ke arah depan kampus Universitas Negeri Makassar.

Depan kampus UNM merupakan titik konsterasi berkumpulnya pendemo.

Mereka berdemo sejak sore dan berlangsung hingga malam hari.

Demo itu, mengecam aksi kendaraan taktis Brimob menabrak dan melindas driver ojek online di Jakarta, Kamis malam.

Korban ojol Affan Kurniawan (21) dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian itu.

Mobil PM Terobos Barisan Pendemo 

Sebuah mobil sedang polisi militer menembus blokade unjuk rasa mahasiswa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.

Mobil PM itu melaju dari arah Fly Over menuju arah pertigaan Jl Sultan Alauddin.

Kehadiran mobil berlampu rotator biru di atap itu, disambut sorak-sorai pendemo yang terkonsentrasi di pertigaan Jl Andi Djemma.

Mereka berjalan menghampiri lantaran mengira mobil polisi.

Beberapa dari massa aksi ada yang terlihat membawa bambu panjang.

"Adami, adami," teriak pendemo.

Bahkan di antara mereka ada yang melempar batu.

Beruntung mobil PM tersebut, tidak terkena lemparan.

Pengemudi berseragam dinas TNI, membuka kaca kabin lalu melambaikan tangan ke pendemo.

Sebagian pendemo lainnya juga melambaikan tangan agar tidak melempar.

"PM, mobil tentara," ucap salah satu pendemo di sekitar lokasi.

Dengan perlahan, mobil dinas PM berwarna putih biru itu, pun melaju mulus di tengah barisan massa pendemo.

Puluhan Truk Kontainer dan Tangki Terjebak Berjam-jam 

Puluhan truk kontainer dan tangki terjebak di Jl AP Pettarani, Makassar, akibat demo depan Universitas Negeri Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.

Pantauan Tribun Pukul 18.59 Wita, antrean truk ini terjadi dari arah Jl AP Pettarani ke arah Jl Sultan Alauddin.

Tepatnya, di sisi timur Kampus UNM atau dari arah Fly Over.

Para sopir pun turun dari kabin kemudi masing-masing sambil meregangkan badan di trotoar jalan.

Ada yang asik berbincang, ada yang merokok sembari menatap ke arah pendemo.

"Saya sudah masuk tiga jam di sini, karena saya mulai sampai di sini jam setengah empat (15.30 Wita)," kata sopir tangki pengangkut gas, Ardiansyah (25).

Ardiansyah mengaku hendak membawa muatan gas menuju Kabupaten Bantaeng.

"Saya dari depo di Pelabuhan rencana ke Bantaeng," ucap sopir asal Pangkep ini.

Hal senada diungkapkan, sopir kontainer bermuatan air mineral, Anto.

Dirinya juga mengaku sudah tiga jam terjebak akibat demo.

"Saya dari Mayora Jl Malino, mau bawa air mineral ke Pelabuhan," ucap pria 29 tahun itu.

Anehnya, tidak terlihat satupun polisi berseragam mengawal jalannya unjuk rasa di lokasi.