Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tawuran Antarwarga di Makassar

450 Polisi dan Tentara Jaga Kampung Sapiria - Borta Makassar Pasca 13 Rumah Terbakar

Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan mengatakan, kondisi di lokasi sudah berangsur kondusif.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
Ist
TAWURAN - Dandim 1408/BS Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan saat memberikan pengarahan ke personel pengamanan di lokasi tawuran Kampung Sapiria, Selasa (18/11/2025) malam. Ada 450 polisi dan TNI masih berjaga. 
Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 450 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan di Pekuburan Beroanging, Makassar, pasca-tawuran yang menewaskan seorang warga Sapiria dan membakar 13 rumah. 
  • Penempatan mencakup 300 polisi dari Polrestabes Makassar, Polsek Tallo, dan Brimob Sulsel, serta 150 prajurit Kodim 1408/BS dan Kaveleri. 
  • Mereka melakukan patroli, pengawasan pos, dan menyiagakan dua kendaraan taktis APC untuk antisipasi bentrokan susulan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih disiagakan di kawasan Pekuburan Beroanging, Jl Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu (19/11/2025) malam.

Mereka mencegah bentrok susulan yang melibatkan warga Sapiria versus Borta.

Apalagi  13 rumah hangus terbakar.

Pemicu tawuran usai seorang warga Sapiria, Nur Syam alias Cipas (37) tewas terkena peluru di bagian kepala saat tawuran 16 November 2025.

Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan mengatakan, kondisi di lokasi sudah berangsur kondusif.

Personel tetap disiagakan mengantisipasi tawuran susulan.

Baca juga: Bentrok Warga di Tallo Memakan Korban, Munafri Arifuddin Desak Pelaku Tawuran Diburu

Intel kepolisian telah mendeteksi adanya kelompok warga dari luar yang mencoba memprovokasi warga.

"Semua kondusif, cuma memang masih ada kelompok yang mencoba masuk," kata Muhammad Ridwan.

Total ada 300 personel kepolisian disiagakan di lokasi.

Mereka terdiri dari personel Polsek Tallo, Polrestabes Makassar dan Brimob Polda Sulsel.

Juga disiagakan dua kendaraan taktis APC (Armoured Personnel Carrier).

Rantis digunakan Polri mulai 2013 itu memang ditugaskan khusus ke lokasi kerusuhan atau VVIP dengan fungsi evakuasi.

"Kendaraan taktis ada dua, cuma agak sulit masuk ke dalam karena sempit jalan toh," ujar Dansat Brimob Polda Sulsel ini.

Selain rawan tawuran, kampung Sapiria dan Borta memang masih sangat kental dengan maraknya peredaran narkoba.

Terbukti banyaknya alat isap sabu (bong) yang ditemukan saat petugas gabungan menyisir lokasi, Selasa malam.

Untuk menjaga situasi tetap kondusif dibutuhkan peran aktif semua pihak.

"Kalau cuma Polisi yang main di sana, tidak bagus juga. Semua stakeholder harus ada di situ. Pemerintah daerah, dinas, banyaklah yang bisa dilibatkan di dalam," bebernya.

Situasi kondusif juga diungkapkan Dandim 1408/BS Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan.

Aktivis masyarakat di dua kampung yang terlibat tawuran sudah normal kembali.

"Sudah dapat dikendalikan, dikarenakan pelaksanaan penanganan di pos-pos sudah dilaksanakan dari kemarin hingga saat ini," jelas Letkol Kav Ino.

Total ada 150 prajurit TNI AD dari Kodim 1408/BS dan Kaveleri yang dikerahkan sejak Selasa malam.

"Patroli tetap dilakukan untuk mengantisipasi adanya pengarahan massa atau hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Untuk batas waktu penyiagaan prajurit di lokasi, Letkol Kav Ino mengaku belum bisa memastikan hingga hari apa.

Jika kondisi sudah dipastikan betul-betul kondusif, maka prajurit TNI akan dikembalikan ke satuan masing-masing.

"Penyiagaan masih dilaksanakan, belum selesai. Sementara masih standby di lokasi. Belum ada target waktunya, belum ada. Masih menunggu situasi (kondusif)," tuturnya.

Jika digabung personel TNI-POLRI yang dilibatkan siaga di lokasi, total mencapai 450 orang.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved