Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBM Langka

Masalah Klasik Kelangkaan BBM, Pertamina Klaim Aman, Fakta di Lapangan Tidak

Bakan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite langka di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/samsul bahri/dok pribadi
MASALAH KLASIK BBM-Warga mengisi BBM di SPBU Pasar Sentral, Jl dr Samratulangi, Bulukumba, Sulsel, Senin (6/10/2025). Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas) Prof Anas Iswanto menyebut, perbedaan klaim Pertamina BBM aman, dengan fakta di lapangan BBM kosong dan warga antre mengisi BBM sudah menjadi masalah klasik. 

Kalau pun ada spekulan didapat melanggar, sanksinya tidak memberi efek jera.

"Saya lihat itu masalahnya pasti ada spekulan.  Bagaimana tidak ada spekulan, kalau ditanya Pertamina, bilangnya aman, pemerintah juga bilang, tapi di faktanya di lapangan tidak," katanya.

Ia melanjutkan, kalau pasokan BBM terkendala cuaca tak mungkin. Pasalnya, cuaca cukup bagus.

Makanya, ia menduga masalah memang ada di Pertamina.

Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset dan Inovasi FEB Unhas ini menyampaikan, efek domino ekonomi  ditimbulkan dengan stok langka dan antre berjam-jam untuk mengisi BBM.

Sebab, BBM digunakan untuk distribusi barang. Dengan antre lama membuat biaya bertambah.

"Biaya meningkat, akhirnya inflasi. Siapa menanggung biaya itu, tidak mungkin perusahaan. Pasti dibebankan kepada konsumen, sehingga harga lebih mahal," tuturnya.

Bagi Prof Anas, stok BBM langka bukan kasus baru.

BBM biasanya langka kalau permintaan meningkat. 

Masalahnya sekarang, tak ada juga lonjakan permintaan.

Kondisi sangat berbahaya jika terus berlanjut. Warga menjadi panic buying.

"Orang jadi takut kekurangan, sehingga menambah konsumsi BBM tidak perlu. Akhirnya membuat langka karena akan menambah pemakaian, padahal tidak perlu," bebernya.

Prof Anas meminta peran pemerintah daerah agar warga tak panic buying.

Caranya dengan mengecek di lapangan di mana hambatan pasokan BBM.

Kalau memang ada pengurangan, Pertamina harus ditegur.

"Harus turun  menjelaskan kepada masyarakat. Apa gangguannya dan janjikan akan normal, supaya tidak panic buying. Itu tugas pemerintah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved