Tantangan Geografis Tak Halangi ASN Bantaeng Tamatkan Studi di Universitas Terbuka
ASN Bantaeng Yasir Arafat raih gelar magister di UT berkat disiplin dan belajar jarak jauh.
Ringkasan Berita:
- ASN Bantaeng Yasir Arafat berhasil meraih gelar magister di Universitas Terbuka (UT).
- Sistem pembelajaran jarak jauh UT memudahkannya kuliah tanpa meninggalkan tugas dinas.
- Kunci suksesnya: disiplin, manajemen waktu, dan konsistensi belajar mandiri.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tantangan geografis dan kesibukan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak menghalangi Yasir Arafat, pegawai pemerintah asal Kabupaten Bantaeng, untuk menuntaskan pendidikan Magister Ilmu Administrasi di Universitas Terbuka (UT).
Yasir menyebut pilihannya jatuh ke UT karena sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) yang fleksibel dan sesuai dengan kondisi ASN di daerah.
“Kami tidak perlu ke kampus setiap minggu. Cukup belajar mandiri dan datang saat ujian saja,” ujarnya.
"UT (Universitas Terbuka) menyediakan PTJJ (Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh). Kita tidak perlu ke kampus, kecuali pada saat ujian. Nah, itu sangat membantu karena kami ASN, apalagi saya di Bantaeng. Tidak mungkin bagi kami untuk kuliah dari Bantaeng ke Makassar setiap minggu atau setiap hari, itu susah," ujar mahasiswa Universitas Terbuka ini.
Menurut Yasir, konsistensi dan manajemen waktu menjadi kunci sukses menyelesaikan studi. Ia memanfaatkan waktu sebelum dan sesudah jam kerja untuk mengerjakan tugas perkuliahan.
“Saya datang ke kantor lebih awal dan pulang lebih lambat. Kalau konsisten, lulus itu bukan hal sulit,” katanya.
Ia menepis anggapan bahwa "masuk UT mudah, keluar susah". Baginya, kunci utamanya adalah konsistensi dan manajemen waktu.
"Ternyata saya sudah merasakan, masuk mudah, keluarnya juga mudah, asal kita konsisten belajar mandiri. Jangan malas mengerjakan tugas," tegasnya.
Ia membagikan strategi pribadinya dalam mengatur waktu. Setiap hari, ia datang ke kantor lebih awal dan pulang lebih lambat untuk menyicil tugas-tugas perkuliahannya.
"Teman-teman saya masuk setengah 8, saya masuk jam 7. Saya pakai waktu 30 menit itu untuk mengerjakan tugas. Begitu pula saat pulang, saya tambah waktu di kantor. Itu triknya. Kalau kita ulet dan konsisten, insya Allah cepat lulus," paparnya penuh semangat.
Kisah inspiratif Yasir Arafat ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen dan disiplin, serta didukung sistem pendidikan yang fleksibel seperti yang ditawarkan UT, segala tantangan geografis dan kesibukan kerja dapat ditaklukkan untuk meraih cita-cita akademik.
ASN yang kini bergelar Magister Administrasi Publik itu juga mendorong rekan-rekan ASN lainnya untuk melanjutkan studi di UT. Menurutnya, fleksibilitas sistem pembelajaran UT memberi peluang besar bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak.
"Banyak teman saya yang pegawai negeri yang belum bisa melanjutkan studi karena kendala tersebut. Saya merekomendasikan UT saja karena belajarnya di mana saja, fleksibel, dan dengan cara apa saja, tergantung enaknya kita," tutupnya.
“Belajar di UT bisa di mana saja dan kapan saja. Bagi ASN di daerah, ini solusi nyata untuk tetap berkembang tanpa meninggalkan tanggung jawab pekerjaan,” tutup Yasir.
Kisah Yasir menjadi contoh nyata bahwa dengan disiplin, komitmen, dan dukungan sistem pembelajaran fleksibel, keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih gelar akademik.(*)
| UT Makassar Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Semester Genap 2025/2026 |
|
|---|
| UT Makassar Gandeng Lapas Kelas I, Buka Akses Kuliah Bagi Warga Binaan |
|
|---|
| UT Makassar Jalani Audit Operasional, Direktur Tekankan Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola |
|
|---|
| Bupati Paris Yasir Dukung ASN Jeneponto dan Guru PAUD Lanjutkan Kuliah di Universitas Terbuka |
|
|---|
| UT Makassar dan IKA UT Sepakat Perkuat Sinergi Capai Target 15.000 Mahasiswa Baru 2026 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.