229 Pimpinan UMI Hadiri Pencerahan Qalbu di Padang Lampe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR– Sebanyak 229 pimpinan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, mulai dari Ketua prodi, Dekan Fakultas, anggota senat dan seluruh unsur pimpinan kampus menghadiri kegiatan Pencerahan Qalbu di Pesantren Darul Muhklisin, Padang Lampe, Kabupaten Maros, Senin (15/9/2025).

Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari kedepan hingga 17 September 2025 mendatang.

Acara ini mengusung tema “Restart: Bangkit, Bersih, dan Berkah Menuju Bumi yang Dirahmati Allah SWT.”

Turut hadir, Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof Masrurah Mokhtar dan Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof Mansyur Ramly.

Rektor UMI, Prof Hambali Thalib, mengatakan ujian yang menimpa UMI beberapa tahun terakhir harus dijadikan momentum untuk bangkit dan memperkuat fondasi kampus.

“Namun ujian bukan untuk melemahkan kita, melainkan untuk menguatkan kembali fondasi UMI sebagai kampus ilmu dan ibadah,” katanya.

Ia menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan sivitas akademika dan masyarakat, memperbaiki tata kelola, serta menata ulang niat agar setiap langkah bernilai ibadah.

“UMI hanya akan jaya jika kita bersih hati, bersih niat, dan bersih tata kelola,” ungkapnya

“Dan apa artinya bangkit dan bersih jika tidak berujung pada berkah? Berkah inilah yang membuat ilmu kita bermanfaat, amal kita diterima, dan usaha kita diridai Allah SWT,”tambah dia.

Sementara itu, Ketua Panitia, Muhammad Ishaq Samad, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UMI dalam membina dan memperkuat kualitas kepemimpinan Islami.

“Awalnya terdaftar 186 peserta, berkembang menjadi 229 peserta, termasuk profesor dan sekretaris prodi,” katanya.

Adapun tujuan kegiatan ini, kata WR IV UMI itu, adalah memperkuat spiritualitas dan keimanan para pimpinan UMI, menanamkan nilai kebersihan hati, keikhlasan, serta tanggung jawab, menumbuhkan semangat kebersamaan, sekaligus meneguhkan komitmen integritas.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir suasana kebersamaan yang erat antar pimpinan,” jelasnya.

“Tercipta komitmen integritas bersama, serta lahir gerakan dakwah kampus berbasis Al-Qur’an,” katanya.

Gedung Baru