Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyebab Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong Walkout Saat Rapat Paripurna APBD Perubahan

Andi Tenri Walinonong menilai selisih antara APBD Pokok dengan APBD Perubahan sangat timpang bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Penulis: Wahdaniar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Wahdaniar
DPRD BONE - Suasana rapat paripurna DPRD Bone (18/9/2025). Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong tolak tandatangani KUPA-PPAS perubahan.  

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bone membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Perubahan 2025 berlangsung panas, Kamis (18/9/2025). 

Ketua DPRD Bone, Andi Tenri Walinonong memilih walkout meninggalkan ruang sidang setelah menyampaikan sejumlah alasan krusial terkait rancangan APBD Perubahan tersebut.

Andi Tenri Walinonong menilai selisih antara APBD Pokok dengan APBD Perubahan sangat timpang bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Hal itu, menurutnya, juga dapat dilihat dalam dokumen RPJMD yang menjadi acuan pembangunan daerah.

Lebih jauh, ia menyoroti target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun berjalan yang sebesar Rp120 miliar saja belum tercapai. 

Namun dalam rancangan APBD Perubahan, ditambahkan lagi Rp104 miliar dengan tenggat waktu hanya empat bulan hingga Desember 2025.

 “Sangat tidak mungkin untuk mencapai target tersebut. Data lima tahun terakhir di RPJMD juga membuktikan hal itu,” tegasnya.

Andi Tenri juga menyebutkan, hingga September realisasi belanja masih di angka 55 persen. 

"Namun pemerintah Kabupaten Bone tetap menambahkan PAD Rp104 miliar yang otomatis akan digunakan untuk belanja," akuinya. 

Baca juga: Blak-blakan Ketua DPRD Andi Tenri Walinonong Penyebab Hj Faidah Batal Jabat Sekwan Bone

Kondisi ini, katanya, berpotensi menciptakan defisit 2026 yang sudah direncanakan sejak APBD Perubahan kali ini.

Ia mengingatkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) telah menegaskan agar pemerintah daerah tidak menambahkan target PAD yang sulit dicapai dalam APBD Perubahan. 

Sementara itu, realisasi belanja selama lima tahun terakhir, berdasarkan RPJMD, selalu di atas 90 persen kecuali tahun 2021 akibat pandemi Covid-19.

 Atas capaian itu, Bone mendapat Dana Insentif Daerah (DID).

“Pertanyaannya, bagaimana nantinya di 2026 jika pola seperti ini terus dipaksakan?,” ujarnya.

Selain itu, ia menyinggung fakta terkini soal fiskal nasional, di mana dana transfer ke daerah (TKD) diperkirakan turun pada 2026 setelah Presiden RI mengumumkan pengurangan sekitar Rp200 triliun dalam pidatonya pada 16 Agustus 2025.

Kebijakan Gubernur Sulsel Nomor 963/VII/2025 tentang kuota peserta Universal Health Coverage (UHC) juga menambah beban Pemerintah Kabupaten Bone

"Kuota yang sebelumnya ditanggung 40 persen oleh provinsi kini hanya 20 persen, sehingga 80 persen ditanggung Pemkab Bone," jelasnya.

Tak hanya itu, Pemkab Bone juga harus menanggung beban pengangkatan sekitar 4.000 PPPK beserta gaji ke-13, gaji ke-14, dan tunjangan tambahan penghasilan (TPP).

“Kenapa kita tidak fokus ke pelayanan dasar dan belanja wajib saja? Bahkan TPP PPPK yang diangkat tahun lalu belum dibayarkan, padahal dalam Perbup jelas disebutkan akan dibayar setelah setahun bekerja. Hari ini sudah setahun, tapi belum ada realisasi,”akuinya.

Atas dasar itulah, Andi Tenri menegaskan sikapnya dengan walkout dari paripurna.

Ia menyarankan agar Pemkab Bone lebih realistis dan memprioritaskan belanja wajib terlebih dahulu demi menjaga kesehatan fiskal daerah.

"Saran ke Pemkab Bone, lebih baik fokus ke belanja wajib saja dulu," tandasnya. 

Profil Andi Tenri Walinonong

Andi Tenri Walinonong salah satu politisi mencuri perhatian.

Ia dilantik menjadi Ketua DPRD Bone saat ia berusia 31 tahun.

Andi Tenri Walinonong lahir di Bone, 28 Desember 1993.

Ia merupakan perempuan pertama menjabat Ketua DPRD Bone.

Baca juga: Profil Andi Asman Sulaiman Bupati Bone, Umumkan Pecat Dua ASN Hari Pertama Kerja Usai Lebaran

Putri dari tokoh masyarakat Kecamatan Ulaweng H Andi Maddusila Takka. 

Ibunya Hj Andi Hermi Sanawawi.

Saat Pemilu 2024, politisi Partai Gerindra ini meraih 7.828 suara. 

Nama Andi Tenri Walinonong kembali viral saat Hari Jadi Bone ke-695 tahun.

Ia ikut mencuci keris acara Mattompang Akbar 10 ribu bilah badik dan keris di Lapangan Merdeka, Watampone

Penyucian keris di Bone dilakukan dalam ritual adat Mattompang Arajang.

Ritual ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Bone yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan merawat benda pusaka. Ia nampak telaten dalam mencuci keris. 

Andi Tenri Walinonong saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Jumat (11/4/2025) mengaku tidak menyangka dirinya akan viral. 

"Memang kemarin itu undangannya untuk menghadiri acara Mattompang Akbar di Lapmer bersama bapak Bupati (Andi Asman) dan bapak Wakil (Andi Akmal)," ujarnya. 

"Di situ pak bupati tertarik dengan keris yang saya pegang jadi saya jelaskan kalau ini keris perempuan, pak Bupati tertarik untuk melihatnya jadi saya buka kan dan perlihatkan begitu ternyata para fotografer abadikan dan upload dan ternyata fyp di tiktok,"sambungnya.

Andi Tenri Walinonong menghabiskan masa kecil di Salo Ningo Desa Timusu Kecamatan Ulaweng.

Ia sekolah pendidikan di TK Tomporeng Kesso, kemudian SD Inp 5/81 Timusu, SMP Negeri 1 Ulaweng, SMA Negeri 1 Ulaweng dan menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Direktur CV Putri Timusu ini adalah rising star DPRD Bone

Nama: Andi Tenri Walinonong

TTL: Bone, 28 Desember 1993

Pendidikan 

TK tomporeng Kesso

SD Inp 5/81 timusu

SMP Neg 1 ulaweng

SMA Neg 1 ulaweng

S1 Fak Hukum Unhas

Jenjang Karier

Direktris Putri Timusu

Ketua Yayasan TK Putra Batara

Manager ATW FC

Ketua DPRD Bone.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved