BRI
BRImo, Andalan Haji Makmur untuk Kebutuhan Hidup hingga Passolo
Mantan Kabag Pemuda Olahraga Pendidikan Seni Budaya Biro Kesra Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, H Makmur Idrus menjadikan BRI sebagai andalan.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Mantan Kepala Bagian Pemuda dan Olahraga Pendidikan Seni Budaya Biro Kesra Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, H Makmur Idrus menjadikan BRI sebagai andalan utama.
Bahkan, sudah berubah menjadi bagian dari hidupnya.
Lewat aplikasi BRImo, Haji Makmur, ‘menggantungkan’ semua hidupnya.
Dana pensiun masuk lewat BRI, bayar kebutuhan hidup lewat BRI, bayar listrik, hingga bayar segelas kopi.
Bukan cuman itu, BRI menjadi pilihannya karena cabang dan Anjungan Tarik Mandiri (ATM) terbesar hingga pelosok desa.
“Saya pakai pembayaran, efektif. Tak perlu bawa uang tunai mau ke Jakarta hingga ke Desa Latuppa, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, cukup bawa kartu ATM atau BRImo di smartphone mu, bisa transaksi,” katanya di warung kopi Dg Anas, Jl RS Faisal XII, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/10/2025).
Baca juga: BRI Link, Jembatan Kasih dari Kalimantan ke Dwitiro Bulukumba Sulsel
Dengan sistem digital saat ini, Aji Makmur menyampaikan memakai BRImo karena fitur-fitur mudah dipahami.
“Apalagi dengan sistem digital sekarang, kita sudah aman. Dimana kita mau pergi tak perlu bawa uang banyak. Sisa uang parkir saja kita bawa,” katanya.
Apapun transaksinya, uang menggunakan BRImo.
“Bisa transfer, bisa QRIS. Bisa bayar kartu kredit, listrik, internet pakai BRImo. Fitur muda saya pelajari,” katanya.
Kisah Lupa Bawa Passolo’
Mantan Ketua GP Ansor Makassar pun menceritakan kisah ketika menghadiri upacara pernikahan di Palopo, Haji Makmur tak bawa uang untuk passolo’.
“Saya cari ATM jauh lagi. Alhamdulillah ternyata ada BRI Link di desa-desa. Saya cepat tarik di sana. Akhirnya bisa memberikan passolo’ kepada keponakan yang menikah,” katanya.
Passolo adalah tradisi budaya Bugis-Makassar berupa pemberian sumbangan atau kontribusi (uang atau barang) kepada tuan rumah acara, seperti pernikahan.
Tujuannya untuk meringankan beban biaya mereka dan mempererat solidaritas dan silaturahmi antarindividu di masyarakat.
Tradisi ini juga sering dianggap sebagai bentuk balas jasa atau utang sosial yang harus dibalas pada kemudian hari.
Beberapa layanan lain yang sering dinikmati Aji Makmu adalah tarik uang dengan BRImo tanpa kartu.
Aji Makmur pun bukan nasabah baru.
Ternyata, dia sudah menjadi nasabah BRI selama 20 tahunan.
Karena ada pesan dari bapaknya, H Muhammad Idrus Assegaf, pengusaha mebel asal Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
“Saya menjadi nasabah sudah 20 tabungan, ATM BRI. Saya sejak kecil sudah diajar untuk menabung,” katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.