Tribun Properti
Properti Tak Lagi Jadi Pilihan Utama, Pengamat: Emas dan Saham Lebih Menjanjikan
Investasi properti mulai ditinggalkan. Pengamat ekonomi dan perencana keuangan sebut emas, saham menjanjikan di tengah ekonomi tak stabil.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Investasi properti dinilai mulai bergeser dari pilihan utama masyarakat, termasuk di Sulawesi Selatan.
Banyak kini beralih ke instrumen lain seperti saham, obligasi, dan surat berharga.
Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr Sutardjo Tui, mengatakan semua jenis investasi memiliki untung dan rugi.
Hal itu tergantung daya beli konsumen, pendapatan, dan imbal hasil diperoleh.
Ia menilai sektor properti dari sisi pengembang masih menguntungkan karena kebutuhan tetap ada.
Termasuk rumah susun dibutuhkan masyarakat seiring pertambahan jumlah penduduk.
Baca juga: Aksi Anarkis Dinilai Picu Investor Tunda Investasi di Makassar
Namun, sektor jual beli properti dinilai kurang menjanjikan karena adanya program tiga juta rumah dari pemerintah.
“Saat ini bisnis yang lebih berpotensi menghasilkan cuan selain emas adalah financial bisnis seperti valuta asing, saham, dan yang sejenisnya karena memberikan pasif income juga sifatnya safe haven,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (8/9/2025).
Senada, Financial Planner Makassar, Wawan Darmawan, mengingatkan tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko.
Namun, dengan memahami pilihan yang tersedia dan melakukan riset, masyarakat bisa membuat keputusan lebih bijak.
“Kita juga perlu memastikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan investasi, profil risiko, dan jangka waktu sebelum membuat keputusan,” kata Wawan.
“Jika memungkinkan, konsultasikan dengan profesional keuangan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan kita,” sambungnya.
Wawan menyebut banyak orang kini mencari alternatif selain properti, karena dianggap tidak lagi aman di tengah ekonomi yang tidak stabil.
Menurutnya, investasi emas lebih menjanjikan karena stabil dan sering digunakan sebagai safe haven.
Selain itu, reksa dana menawarkan cara berinvestasi dalam berbagai aset seperti saham dan obligasi dengan manajemen profesional.
Obligasi atau surat utang dari perusahaan atau pemerintah juga dinilai memberikan pendapatan tetap dan lebih stabil dibanding saham.
Saham tetap menjadi pilihan dengan potensi keuntungan besar, meski risikonya tinggi.
“Penting untuk melakukan riset dan memilih saham dari perusahaan yang stabil dan memiliki prospek baik,” jelas Wawan. (*)
Bukit Baruga Bangun 190 Unit Hunian Baru di Klaster Golden Royale |
![]() |
---|
Pengembang di Sulsel ‘Pede’ Sektor Properti Tetap Menggeliat |
![]() |
---|
Bisnis Properti Menggeliat, Rumah Rp1 M Laku di Permata Graha Lestari |
![]() |
---|
Info Perumahan: Lokasi Strategis Rumah Zarindah, Cocok sebagai Investasi |
![]() |
---|
Menyesal Tunda Miliki Hunian di Tallasa City! Maret Harga Naik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.