Tak Ditemui Uji Nurdin, Ratusan Eks Karyawan Huadi Ngamuk di Kantor Bupati Bantaeng

TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Aksi demonstrasi buruh di depan Kantor Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), memanas, Rabu (3/9/2025).

Massa terlibat adu mulut dengan warga dan aparat keamanan karena menolak membuka jalan.

Massa tersebut merupakan mantan karyawan PT Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP) yang mendesak pembayaran pesangon secara penuh..

Mereka mengaku hanya menerima 0,5 persen dari total pesangon yang seharusnya.

Orator aksi, Junaedi yang juga Ketua Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) Bantaeng, menyampaikan sikap tegas.

"Kami akan buka jalan full kalau masalah ini selesai. Kalian tidak akan melihat kami di sini lagi kalau persoalan sudah selesai," katanya di hadapan massa.

Buruh juga membentangkan spanduk berisi tuntutan.

Tulisan spanduk berbunyi 'Aksi Kawal Hak Buruh Huadi, Hentikan Sistem Kerja Paksa, Bayarkan Hak-hak Buruh Huadi'.

Sebanyak 218 karyawan PT Huadi diketahui menjadi korban PHK.

Orator lain bahkan menuding Bupati Bantaeng M Fathul Fauzy Nurdin alias Uji berpihak pada perusahaan smelter itu.

"Kekacauan ini muncul karena Bupati Bantaeng melindungi Huadi, dan jika pun terjadi bentrok antara warga dan pendemo ini terjadi karena Bupati melindungi Huadi, bupati membiarkan pelanggaran terus terjaidi" ucapnya lantang.

Ia mengaku kecewa setelah tujuh hari menunggu solusi, namun tak ada kepastian.

"Hari pertama kami bertemu dengan bupati tapi jawabannya bukan solusi, tapi jawabannya untuk mengulur waktu," katanya

Uji Nurdin yang tidak menemui massa aksi menyampaikan alasan ketidakhadirannya .

"Sudah hadir waktu demo hari pertama," jelas Uji via pesan Whatsapp..