PSM Makassar

PSM Makassar Tanpa Kemenangan, Magis Taktik Bernardo Tavares Memudar?

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 SUPER LEAGUE – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares konferensi pers usai laga melawan Bhayangkara Lampung FC pada pekan kedua Super League 2025/2026 di Stadion PKOR Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025). Magis Bernardo Tavares memudar.

“Ritme lapangan tengah belum ada mampu menjadi semacam desainer atau dirjen untuk mendesain sebagai build up lapangan tengah dan pensupport striker,” terang mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia ini.

Syamsuddin juga menyoroti build up dari kiper ke stopper dan gelandang yang belum terjalin baik.

Ia menyebut desain build up seperti uji coba, kemungkinan akibat minimnya laga uji coba sebelum kompetisi.

Walau begitu, ia berharap kondisi ini segera membaik.

“Mudah-mudahan pekan tiga dan empat sudah bisa normal,” pintanya.

Ia menilai irama permainan PSM belum terbentuk.

Berbeda dengan Persib dan Persija yang sudah menunjukkan pola permainan jelas.

“Lapangan tengah ini menjadi palang pintu kedua setelah striker,” tambah pelatih yang membawa PSM juara Liga Indonesia 1999/2000 ini.

Syamsuddin menyebut PSM selalu kalah jumlah pemain saat menyerang. Striker pun kesulitan.

Seharusnya jumlah pemain PSM di area pertahanan lawan minimal sama, bahkan lebih banyak.

“Bagaimana kita bisa menang. Jadi harus overload atau paling tidak sama jumlahnya,” paparnya.

Terakhir, ia menilai chemistry antar pemain belum terbangun.

Sepak bola adalah permainan tim dan unit, bukan individu.

Walau pemain punya kualitas individu bagus, jika transisi dan desain bermain tak dilatih, akan sulit.

“Chemistrynya tidak ada. Ini perlu cepat dibenahi,” pungkasnya. (*)

 
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Kaswadi Anwar

 

Berita Terkini