Ancha menilai strategi dipilih membingungkan dan gagal menyesuaikan kekuatan serta kelemahan lawan.
“Kurangnya adaptasi pelatih tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan situasi atau lawan bisa kami anggap gagal,” tambahnya.
Performa PSM menjadi peringatan bagi Tavares.
Ia harus segera mengembalikan Pasukan Ramang ke jalur kemenangan.
“Kritikan terhadap pelatih bisa jadi sangat keras, terutama jika timnya tidak tampil sesuai harapan. Itu biasa dalam sepak bola,” tegas Ancha.
Pengamat sepak bola Syamsuddin Umar meminta Tavares segera membenahi tim.
PSM telah kehilangan empat poin, sementara pesaingnya sudah mengoleksi enam poin.
“Kompetisi itu ada program umum, pra kompetisi, dan kompetisi itu sendiri. Ini harus dipersiapkan matang betul,” katanya.
Syamsuddin menyoroti strategi saat melawan Bhayangkara.
PSM tetap mengandalkan Victor Dethan dari sayap, namun permainannya sudah terbaca lawan.
Di lini tengah, tak ada pemain yang mampu mengatur ritme dan desain permainan.
Build up dan dukungan ke striker minim.
Begitu bola didapat Akbar Tanjung cs, langsung diarahkan ke sisi kiri dan kanan untuk crossing.
Namun, lawan memiliki bek tinggi sehingga mudah diantisipasi.
Padahal, ada cara lain seperti wall pass, true pass, hingga tik-tak satu-dua untuk membongkar pertahanan.