Prabowo Subianto

10 Bulan Prabowo Subianto Tanpa Ajudan, Wapres Gibran Sudah Bertugas

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANPA AJUDAN-Presiden RI Prabowo Subianto tanpa ada ajudan berdiri di belakangnya saat menyampaikan pidato kenegaraan di gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Ada empat ajudan yang terpilih yakni Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto (TNI AD), Letkol Laut (P) Romi Habe Putra (TNI AL), Kolonel Anton Palagun (TNI AU), dan Kombes Ahrie Sonta Nasution (Polri).

Presiden Prabowo Subianto kini didampingi oleh empat ajudan baru yang berasal dari tiga matra TNI dan Polri.

Mereka adalah Kolonel Pnb Anton Pallaguna, Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto, Letkol (P) Romi Habe Putra, dan Kombes Ahrie Sonta Nasution. 

Keempatnya memiliki rekam jejak panjang dan prestasi di bidang masing-masing.

AJUDAN PRESIDEN - 4 ajudan Presiden Prabowo Subianto dari 3 Matra TNI dan Polri berjalan berinringan. (ISTIMEWA)

Kolonel Pnb Anton Pallaguna
Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2000 ini berasal dari Korps Penerbang Tempur. Anton memulai karier sebagai penerbang pesawat F-16 di Skadron Udara 3, lalu beralih mengawaki Sukhoi 27/30 di Skadron Udara 11.

Ia terlibat dalam berbagai operasi udara, termasuk mencegat dan memaksa pesawat asing yang melanggar wilayah nasional untuk mendarat.

Prestasinya meliputi penghargaan Trisakti Viratama AAU (1998, 1999, 2000), lulusan terbaik Sekolah Penerbang TNI AU A-64 (2002), Best Satra Wiratama Sekkau Class 88 (2010), Liocik Sniper dari AU Rusia (2014), hingga "Well Done Award" dari KSAU karena menyelamatkan pesawat Su-30 MK2 yang mengalami ledakan mesin di udara.

Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto
Perwira kelahiran 1979 ini lulus Akademi Militer tahun 2001 dan memulai dinas di Pussenif.

Pada 2003, ia bergabung dengan Kopassus dan memegang berbagai jabatan strategis, mulai dari Komandan Peleton di Batalyon 11 Grup 1 Kopassus hingga Perwira Seksi Intelijen Grup 1.

Wahyo juga pernah memimpin Batalyon 14 Grup 1 Kopassus, menjabat Dandim 0703/Cilacap (2018), Wadan Grup 2 Kopassus (2021), Asisten Operasi Kopassus (2023), hingga Komandan Grup 2 Kopassus (2024).

Letkol (P) Romi Habe Putra
Pria kelahiran 1981 ini lulus Akademi Angkatan Laut tahun 2002. Ia menempuh pendidikan Spesialisasi Perwira Pelaut (2009) dan International Maritime Officers Course di AS (2013).

Romi pernah bertugas di Belanda, Jerman, dan Prancis untuk factory training Korvet Sigma (2007), di Teluk Aden Somalia sebagai Liasion Officer CTF 151 (2011), serta di Inggris (2014).

Saat memimpin KRI Sura-802, ia mendapat penghargaan KKP karena paling banyak menangkap kapal ikan asing ilegal (2016). 

Romi juga pernah memimpin KRI Wiratno-379 (2020) dan KRI Sultan Hasanuddin-366 (2024).

Kombes Ahrie Sonta Nasution
Lahir di Bandung tahun 1981, Ahrie merupakan lulusan Akademi Kepolisian 2002. Ia dikenal publik saat menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Di bidang reserse, ia berhasil mengungkap berbagai kasus besar, termasuk peredaran 100 kilogram narkotika dalam dua bulan (2018), membongkar sindikat narkotika Taiwan dengan barang bukti 1,6 ton di Bintan, serta ikut menangkap buronan Djoko Tjandra di Malaysia.

Ahrie juga pernah tergabung dalam Satgassus Nemangkawi untuk menangani KKB di Papua.

Dengan pengalaman tempur, intelijen, maritim, dan penegakan hukum, keempat ajudan ini menjadi tim pendamping utama Presiden Prabowo dalam menjalankan tugas kenegaraan.(*)

Berita Terkini