Ke depan, tim berencana meningkatkan kapasitas produksi, memperluas distribusi ke daerah endemis, serta mengurus sertifikasi halal dan pendaftaran merek dagang.
Pengembangan dan pengendalian mutu Namelo dibimbing Prof Dr Herlina Rante SSi MSi Apt.
Setiap tahap produksi melewati uji kualitas untuk memastikan efektivitas bahan aktif dan keamanan produk.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI serta Universitas Hasanuddin atas dukungan yang diberikan. Harapannya, inovasi ini dapat berdampak nyata dalam menekan risiko DBD di masyarakat,” ujar perwakilan tim.(*)