Jumlah spesies kupu-kupu di Bantimurung terus bertambah.
Tahun 2010 tercatat 130 jenis, kini mencapai 250 jenis.
Baca juga: Menguak Dugaan Korupsi di PDAM Tirta Bantimurung, Kejari Maros Selidiki
Heri menegaskan, Bantimurung termasuk kawasan taman nasional yang masuk kategori wisata minat khusus, bukan massal.
“Biasanya yang dilihat itu objek endemik, langka, dan lainnya. Di luar negeri juga begitu, masuk taman nasional mahal,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Maros, Suwardi Sawedi, menyebut pihaknya tetap menjaga minat kunjungan wisatawan.
Langkah yang dilakukan yakni pengawasan pengelola, pembenahan sistem pembayaran, dan penerapan QRIS.
“Pelayanan dan kekompakan petugas harus dijaga. Jangan ada keputusan sepihak, apalagi untuk rombongan. Diskon harus lewat koordinasi,” tegasnya.
Meski harga tiket naik, minat pengunjung tak gentar. Mereka tetap berdatangan.
Sebelum tarif naik, Mei lalu jumlah pengunjung 6.693 orang.
Setelah naik, pada Juni tercatat 10.751 orang dan Juli 8.990 orang.
Salah satu pengunjung, Marwana, mengaku tetap memilih Bantimurung sebagai tempat berlibur.
“Kalau fasilitasnya bagus, tidak masalah. Bantimurung memang indah,” ujarnya. (*)