Laporan Jurnalis Tribun Timur Fahrizal Syam dari Situs Calio, Soppeng
TRIBUN-TIMUR.COM, SOPPENG - Penemuan tujuh artefak batu yang terkubur sedimen di Situs Calio, Kelurahan Ujung, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulsel, dinilai menjadi sejarah penting umat manusia.
Temuan ini membuka kembali pemahaman manusia, khususnya para ilmuwan tentang keberadaan manusia zaman batu (paleolitik) di Pulau Sulawesi, Kawasan Wallacea.
Sebelum penemuan penting Situs Calio, jejak keberadaan manusia purba (hominins) tertua di Sulawesi berasal dari Situs Talepu.
Situs Talepu juga berlokasi di Kabupaten Soppeng, tak jauh dari Calio.
Kedua situs ini dipisahkan aliran sungai Walannae, yang mengalir melintasi Kabupaten Soppeng.
Baca juga: Artefak Tertua di Wallacea Ditemukan di Soppeng, Usia Diperkirakan 1,5 Juta Tahun
Di Situs Talepu, ditemukan artefak batu berusia sekitar 200 ribu tahun yang lalu.
"Ini temuan yang sangat spesial sebagai bukti kehadiran hominin tertua di Sulawesi. Dulu tertua berasal dari Situs Talepu dan kini kita menemukan yang jauh lebih tua," ujar Arkeolog Universitas Griffith Australia Prof Adam Brumm pada konfrensi pers di Museum Villa Yuliana, Kabupaten Soppeng, Kamis (7/8/2025).
Adam Brumm satu di antara 27 orang tim ilmuwan yang menemukan Situs Calio di Soppeng.
Setelah di-submit sejak dua tahun lalu, penemuan mereka kemudian berhasil terbit di jurnal internasional Nature, Rabu (6/8/2024).
Adam sudah bertahun-tahun ikut mengeksplorasi dan mencari jejak hominins di Kawasan Wallacea.
Ia arkeolog dan peneliti yang dikenal karena karyanya di bidang paleoantropologi dan arkeologi prasejarah.
Ia telah melakukan penelitian tentang evolusi manusia dan teknologi batu pada manusia purba, terutama di wilayah Asia Tenggara dan Australia.
Banyak hasil penelitian tentang manusia purba sudah diterbitkan Adam.
Termasuk tentang Homo floresiensis yang ditemukan di Flores, Indonesia.