TRIBUN-TIMUR.COM - Tamsil Linrung (63), alumnus IKIP Ujungpandang (sekarang Universitas Negeri Makassar atau UNM) kini menduduki jabatan Wakil Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI.
Dia satu dari tiga Wakil Ketua DPD RI yang mendampingi Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamuddin (dapil Bengkulu).
Dua wakil ketua lainnya, yakni GKR Hemas (dapil Yogyakarta) dan Yorrys Raweyai (dapil Papua Tengah).
Tamsil terpilih dari dapil Sulawesi Selatan dengan perolehan suara 455.789.
Tamsil sudah 2 periode menjabat senator mewakili Sulawesi Selatan (periode 2019-2024 dan 2024-2029).
Sebelumnya, dia menjabat anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera selama 3 periode (2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019).
Itu artinya dia sudah 3 periode duduk di Senayan atau 21 tahun (2004 hingga sekarang).
Sudah 2 dekade di Senayan, namun pria kelahiran Mandalle, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, 17 September 1961 itu tak lupa dengan almamaternya.
Pekan lalu, Sabtu (2/8/2025), saat UNM menggelar dies natalis ke-64, Tamsil datang sebagai tamu dan alumnus.
Tamsil menimba ilmu pada Jurusan Ekonomi Perusahaan, IKIP Ujungpandang pada tahun 1980 hingga 1984.
Dia tamat 41 tahun lalu.
"Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan menghadiri Dies Natalis ke-64 Universitas Negeri Makassar (UNM), kampus di mana saya menimba ilmu dan menjadi aktivis dan merupakan kampus kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan," tulis Tamsil di akunnya di Instagram @tamsillinrung.
Baca juga: Tamsil Linrung Sebut Makan Bergizi Gratis Prabowo Hidupkan Ekonomi Rakyat
Dalam foto di-posting-nya, mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI itu semeja dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti dan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam acara tersebut, hadir pula Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar tahun 2013, Tamsil pernah mencalonkan diri sebagai wali kota berpasangan dengan Das'ad Latif.
Baca juga: Tamsil Linrung Temui Sekda Sulsel, Tanyakan Utang DBH Pajak dan Dana Transfer Daerah
Aktivis Tulen
Tamsil, selain politisi ulung, juga memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dan keislaman sejak awal 1980-an.
Kiprah organisasinya dimulai saat menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas FPIPS-IKIP Ujung Pandang periode 1982–1984.
Selain aktif dalam kepemimpinan mahasiswa, Tamsil juga mengelola berbagai media kampus.
Ia menjabat sebagai Pemimpin Redaksi warta kampus IKIP Analisis pada 1982–1983, lalu merangkap sebagai Pemimpin Umum tabloid PROGRAM dari 1982 hingga 1984.
Di organisasi kemahasiswaan Islam, Tamsil dipercaya sebagai Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ujung Pandang pada 1983–1984, dan kemudian terpilih sebagai Ketua Umum Lembaga Dakwah Mahasiswa Indonesia (LDMI) Cabang Ujung Pandang pada 1984–1985.
Karier organisasinya berlanjut di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara.
Tamsil menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar HMI-MPO periode 1988–1990.
Dalam periode yang sama, ia juga mengemban amanah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara (PEMIAT), dan Ketua Presidium Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Islam (FKPPMI).
Memasuki era reformasi, Tamsil terus aktif dalam berbagai organisasi strategis.
Ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil DKI Jakarta selama 1995–2000, dan juga menjabat Sekretaris Yayasan Abdi Bangsa pada kurun waktu yang sama.
Tamsil turut berperan dalam kegiatan dakwah dan pendidikan Islam.
Ia menjabat sebagai Bendahara Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia pada 1997–2002.
Pada 1998, ia ditunjuk sebagai Penasehat Pergerakan Demokrasi Ekonomi Rakyat Indonesia (PADERI), dan pada 1999 menjadi Sekretaris Umum Yayasan Pusat Pendidikan Islam Internasional Indonesia.(*)