Stunting di Makassar

50 Anak Stunting di Kassi-kassi Makassar Dapat Bantuan Tambahan Makanan 3 Bulan

Penulis: Renaldi Cahyadi
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEGAH STUNTING - Suasana penyaluran makan gratis oleh Dharma Wanita Persatuan Pemkot Makassar, di Kelurahan Kassi-Kassi, Jl Tamalate, Kota Makasr, Kamis (31/7/2025). Pemkot Makassar galakkan penanganan stunting.

 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Upaya penanganan stunting di Kota Makassar terus digalakkan. 

Angka stunting di Kota Makassar sendiri berada pada kisaran 19,8 persen, lebih tinggi dari target nasional yang mengharapkan angka tersebut turun menjadi 18,8 persen pada akhir tahun 2025.

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bekerja sama dengan Phinisi Hospitality Indonesia (PHI), menyalurkan bantuan makanan tambahan untuk anak-anak stunting di Kecamatan Rappocini.

DWP Pemkot Makassar, menyalurkan bantuan makanan dari CSR ke Kelurahan Kassi-Kassi, Jl Tamalate, Kota Makasr, Kamis (31/7/2025).

Ada sebanyak 50 anak kekurangan gizi ataupun stunting mendapatkan makanan bergizi gratis tiap harinya selama tiga bulan kedepan.

Baca juga: Program Aksi Stop Stunting Sasar 21 Lokus di Pangkep, 21 TPGD Siap Bertugas

Sekretaris DWP Pemkot Makassar, Faradillah Amin, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kami di DWP ini perannya untuk menyampaikan atau ikut menyerahkan makanan tambahan dari CSR,” katanya.

Menurut Faradillah, DWP Pemkot Makassar akan menentukan kecamatan mana saja yang menjadi sasaran bantuan ke depan. 

Untuk tahap awal, Kecamatan Rappocini menjadi lokasi pertama penyaluran bantuan makanan tambahan dari CSR.

“Di Rappocini itu ada 50 anak stunting yang akan diberikan makanan setiap hari selama tiga bulan,” ungkapnya.

Faradillah berharap bantuan ini bisa memberikan dampak nyata dalam menekan angka stunting di Kecamatan Rappocini khususnya Kelurahan Kassi-Kassi.

“Selanjutnya kami akan bergerak ke kecamatan lain untuk melakukan hal yang sama, menyalurkan bantuan dari JSR untuk anak stunting,” ujarnya.

Camat Rappocini, M Aminuddin menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut.

“Alhamdulillah kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak DWP Kota Makassar yang bekerja sama dengan tim ahli Wali Kota Makassar dalam menangani CSR,” katanya.

Bantuan diberikan oleh Phinisi Group dan Hotel Claro, kata dia, dalam bentuk makanan box kepada 50 anak-anak terdampak stunting, selama 90 hari ke depan.

“Harapan kami, ke depan akan semakin banyak pelaku usaha, hotel, dan restoran yang memberikan bantuan serupa dan memberi perhatian kepada warga kami di Kecamatan Rappocini,” ungkapnya.

Mengenai penerima bantuan, Aminuddin menjelaskan bahwa program ini menyasar anak-anak dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.

“Stunting terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kurangnya asupan makanan bergizi serta faktor sanitasi dan lingkungan yang tidak mendukung,” ujarnya.

Program serupa sebelumnya juga dilaksanakan di Kelurahan Banta-Bantaeng dengan dukungan CSR. 

Hasilnya, kata dia, angka stunting berhasil ditekan dari 158 anak menjadi hanya 70 anak.

“Anak-anak ini rutin kami evaluasi. Setiap bulan kami timbang dan ukur tinggi badannya. Alhamdulillah hampir 100 persen menunjukkan perkembangan sejak diberi makanan siang setiap hari,” jelasnya.

Aminuddin menegaskan, pemerintah setempat juga berperan aktif untuk memastikan bantuan benar-benar diterima dan dikonsumsi oleh anak yang bersangkutan.

"Jadi dalam satu bulan ke depan, kita bisa lihat apakah ada peningkatan pertumbuhan fisik mereka,” tambah dia.(*)





Berita Terkini