Daftar 11 Ketua DPD II Golkar Sowan ke Jusuf Kalla Jelang Musda

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAKAN MALAM - Ketua-Ketua Golkar Kabupaten/kota makan malam bersama Jusuf Kalla di kediamannya, Jakarta, Selasa (16/7/2025) lalu.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 11 ketua DPD II Golkar kabupaten/kota menghadap ke Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 HM Jusuf Kalla.

Pertemuan berlangsung di kediaman Jusuf Kalla, Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025) siang.

Jusuf Kalla mantan Ketua Umum Golkar periode 2004-2009.

Sebanyak 11 ketua hadir. Ada pula 6 pengurus DPD II lainnya hadir mewakili ketuanya.

Mereka yakni hadir yakni Munafri Arifuddin Ketua Golkar Makassar, Victor Datuan Batara Ketua Golkar Tana Toraja.

Suhartina Bohari Ketua Golkar Maros, Liestiaty Fachrudin Ketua Golkar Bantaeng.

Tak ketinggalan ada pula Nirwan Arifuddin Ketua Golkar Bulukumba, Zulkarnain Arief Ketua Golkar Takalar, Iksan Iskandar Ketua Golkar Jeneponto.

Selanjutnya Rahmat Masri Bandaso Ketua Golkar Palopo, Ambas Syam Ketua Golkar Gowa, Baso Rahmanuddin – Ketua Golkar Wajo

Andi Kaswadi Razak Ketua Golkar Soppeng dan Andi Ilham Zainuddin Ketua Golkar Pangkep.

Ketua Golkar Tana Toraja, Victor Datuan Batara, menyebut sebanyak 17 Ketua dan elite DPD II Partai Golkar di Sulsel telah bertemu Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK).

Mereka merupakan para Ketua dan elite DPD II Partai Golkar kabupaten/kota se-Sulsel. 

Seluruhnya telah menyerahkan SK dukungan kepada Munafri Arifuddin alias Appi maju bertarung sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel pada Musda 2025.

Pertemuan berlangsung di kediaman JK, Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2025) siang.

Baca juga: Daftar Ketua DPD II Temui Jusuf Kalla di Jakarta Jelang Musda Golkar Sulsel, Ada Munafri Arifuddin

Victor menuturkan, pertemuan dengan JK lebih pada bentuk penghormatan dan silaturahmi antarkader lintas generasi dalam tubuh Partai Golkar.

Terlebih, posisi JK sebagai mantan Ketum DPP Golkar menjadikannya panutan bagi para kader partai berlambang pohon beringin. 

“Pada intinya bahas seputar Golkar. Apalagi Pak JK adalah tokoh senior Golkar, sesepuh kita, mantan Ketua Umum DPP Golkar. Karena kami diundang ke Jakarta, ya tentu kita hadir untuk silaturahmi,” ujar Victor saat dihubungi Tribun Timur, Kamis (17/7/2025) malam.

Menurutnya, tidak ada pembahasan khusus soal Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel dalam pertemuan tersebut.

"Tidak lah. Beliau sangat objektif saja,” tutur mantan Wakil Bupati Tana Toraja dua periode itu.

Victor menyampaikan bahwa JK berpesan agar dinamika internal Golkar Sulsel tetap kondusif, tanpa gesekan sesama kader beringin.

Cuma itu pesannya. Beliau bilang, ya jangan ada riak-riak soal Golkar di Sulsel. Jangan ada dinamika,” tegasnya.

Ia juga mengungkap bahwa 17 DPD II hadir secara langsung dalam pertemuan tersebut. 

Meski begitu, beberapa di antaranya diwakili sekretaris atau wakil karena ketua masing-masing berhalangan hadir, namun tetap berkoordinasi secara aktif.

Yang hadir ada 17 DPD II. Dua di antaranya diwakili, tapi mereka menelpon langsung ketua-ketuanya karena ada agenda penting yang tidak bisa ditinggalkan," kata Victor.

"Tapi secara keseluruhan, yang sudah menyatakan sikap (mendukung Appi) ada 20 DPD II,” tambah Victor.

Victor kemudian mengungkap sejumlah nama yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Ada Ketua Golkar Makassar (Appi), Maros (Suhartina Bohari), Jeneponto (Iksan Iskandar), Sopeng (Kaswadi Razak), Bulukumba (Nirwan Arifuddin), Bantaeng, Palopo, Golkar Luwu," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahmi dan konsolidasi antarkader. 

Meski begitu, ia menekankan bahwa dukungan terhadap Appi sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel tetap solid.

"Jadi ini hanya konsolidasi biasa saja, tapi tetap konsisten dukung Pak Appi. Kalau tidak dukung, ya tidak mungkin kita menerbitkan surat rekomendasi (dukungan sebanyak) dua, ya satulah,” tegasnya.

Victor juga mengaku bahwa sejauh ini belum ada jadwal resmi pelaksanaan Musda Golkar Sulsel.

“Iya, memang belum ada penetapan jadwal Musda Golkar Sulsel. Belum ada," ucap Victor. 

Berikut nama-nama Ketua DPD II Golkar yang hadir mendampingi Appi dalam pertemuan bersama JK:

Munafri Arifuddin – Ketua Golkar Makassar

• Victor Datuan Batara – Ketua Golkar Tana Toraja

• Suhartina Bohari – Ketua Golkar Maros

• Liestiaty Fachrudin – Ketua Golkar Bantaeng

• Nirwan Arifuddin – Ketua Golkar Bulukumba

• Zulkarnain Arief – Ketua Golkar Takalar

• Iksan Iskandar – Ketua Golkar Jeneponto

Patahuddin utus Wakil Ketua Golkar Luwu, Zulkifli

Rahmat Masri Bandaso – Ketua Golkar Palopo

• Ambas Syam – Ketua Golkar Gowa

• Baso Rahmanuddin – Ketua Golkar Wajo

• Andi Kaswadi Razak – Ketua Golkar Soppeng

• Andi Ilham Zainuddin – Ketua Golkar Pangkep

Beberapa figur disebut-sebut bakal maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel.

Di antaranya Ketua Golkar sekaligus Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.

Lalu mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mantan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan hingga mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe. 

Pakar politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Adi Suryadi Culla, menilai keempat figur tersebut memiliki rekam jejak di Golkar.

Namun juga masing-masing punya tantangan tersendiri.

“Sebenarnya, figur-figur yang muncul ini semuanya punya reputasi yang mumpuni. IAS misalnya, punya pengalaman panjang di birokrasi dan politik. Appi juga sempat kurang beruntung di Pilkada. Tapi setelah itu, dia lebih matang, apalagi setelah berhasil sebagai Wali Kota Makassar,” jelas Adi.

“Taufan Pawe juga punya rekam jejak sebagai Wali Kota Parepare dan sekarang anggota DPR RI. Adnan Purichta juga punya pengalaman panjang sebagai Bupati Gowa,” tambahnya.

Namun, Adi mengingatkan bahwa semua tokoh itu juga punya kelemahan. 

Taufan Pawe misalnya, dianggap gagal mempertahankan dominasi Golkar di DPRD Sulsel. 

Itu menjadi catatan tersendiri," kata Adi Suryadi. 

Dengan kepemimpinan yang sudah teruji, Appi dinilai hanya perlu melengkapi kekuatannya dengan memperluas jejaring politik.

Baik di tingkat DPD II kabupaten/kota maupun elit DPP Golkar.

Adapun IAS dinilai pernah berkiprah di partai lain sebelum kembali ke Golkar.

Sehingga itu juga bisa menjadi pertimbangan soal integritas politik. 

Sedangkan Adnan, juga tetap harus diuji soal legitimasi elektoral dan soliditas dukungan,” terang dia.

Bagi Adi, poin terpenting dalam kontestasi Musda bukan sekadar pengalaman, melainkan kemampuan meraih political trust, baik dari pemilik suara di DPD II maupun dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

“Setiap figur punya plus-minus. Tapi faktor penentu utama adalah bagaimana mereka membangun kepercayaan politik dari DPD-DPD II yang punya hak suara. Selain itu, paling penting adalah DPP sebagai penentu," kata Adi.

"Karena dalam mekanisme partai, DPP Golkar punya palu terakhir dalam menentukan siapa yang akan dipilih,” tambahnya.

Berita Terkini