TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Suasana Pasar Senggol di Jl Opu Daeng Risadju, Kelurahan Mattoangin, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, tampak ramai menjelang 10 Muharram, Sabtu (6/7/2025).
Warga berdatangan membeli berbagai perabotan rumah tangga. Umumnya ibu-ibu membeli wadah penampung air seperti gayung, ember, dan baskom.
Raisa (41), warga Jl Nuri, mengaku rutin belanja perabotan di Pasar Senggol setiap jelang 10 Muharram.
“Kalau beli peralatan rumah tangga sebelum 10 Muharram biasanya lebih kuat dan tahan lama dipakai. Tiap tahun saya memang beli penapis, cerek, baskom, gayung, dan lain sebagainya,” ujarnya saat ditemui Sabtu (5/7/2025).
Menurut Raisa, tradisi ini dipercaya membawa berkah bagi rumah tangga.
“Intinya wadah yang bisa menampung sesuatu. Harapannya bisa menampung lebih banyak rezeki,” sambungnya.
Tradisi belanja jelang 10 Muharram memang sudah mengakar, khususnya di kalangan masyarakat Bugis-Makassar.
Pasar dan toko peralatan rumah tangga mulai ramai sejak 1 Muharram hingga malam puncak pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Hal ini juga dirasakan Dg Ewa (48), pedagang perabotan yang sudah puluhan tahun berjualan di berbagai daerah.
“Biasanya saya jualan keliling di Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar). Tapi kalau menjelang 10 Muharram, saya selalu di Pasar Senggol,” ujarnya.
Menurutnya, pembeli selalu membludak setiap tahun, terutama pada malam 9 dan 10 Muharram.
Dg Ewa menyebut omset penjualannya meningkat signifikan dibanding hari biasa.
“Kalau hari biasa sekitar lima juta, tapi kalau sudah masuk Muharram bisa sampai puluhan juta. Alhamdulillah, sudah jadi langganan tiap tahun di pasar ini,” tambahnya.
Harga terjangkau juga menjadi daya tarik warga.
Ia menjual peralatan rumah tangga mulai dari harga Rp2.000.