Presiden Prabowo Umroh

Tak Sekedar Umroh, Presiden Prabowo Ke Jeddah Urus Perkampungan Haji Pernah Digagas Anies

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMROH - Presiden Prabowo Subianto menunaikan ibadah umroh. Prabowo didampingi Nasaruddin Umar.

TRIBUN-TIMUR.COM,- Presiden Prabowo Subianto baru saja selesai umroh, Kamis (3/7/2025).

Presiden prabowo umroh bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar dan ditemani menteri-menteri lainnya.

Ibadah ini dilaksanakan Presiden Prabowo Subianto usai kunjungannya ke Jeddah, Arab Saudi, Selasa 1 Juli 2025. 

Menag dijadwalkan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke negara tersebut.

Salah satu agenda utama kunjungan ini adalah membahas kerja sama penyelenggaraan ibadah haji, termasuk rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah.

"InsyaAllah sebentar lagi kami akan bertolak ke Jeddah mendampingi Bapak Presiden untuk membicarakan persoalan haji. Salah satu agendanya adalah rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah," ujar Menag saat berada di Terminal VIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Menag menilai, pembangunan kawasan khusus jemaah haji dan umrah asal Indonesia merupakan langkah strategis seiring tingginya jumlah jemaah asal Tanah Air yang setiap tahun datang ke Tanah Suci.

"Kita bisa bayangkan, 1,5 juta orang umrah setiap tahun dan lebih dari 220 ribu orang menunaikan ibadah haji. Sudah saatnya Indonesia memiliki gagasan konstruktif untuk mendukung pelayanan jemaah secara jangka panjang," jelasnya.

Menag juga menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi memberikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Misi Haji Indonesia.

Pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi saat mengunjungi Kantor Urusan Haji Indonesia di Daerah Kerja Makkah.

"Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jemaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib," kata Nasaruddin.

Meski demikian, Menag mengakui bahwa pelaksanaan haji belum sepenuhnya sempurna. Namun, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang paling siap dalam menghadapi perubahan regulasi baru dari Arab Saudi.

"Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar," imbuhnya.

Pemerintah berharap, melalui kunjungan ini, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi di bidang penyelenggaraan haji dan umrah dapat semakin diperkuat, demi peningkatan pelayanan bagi jemaah Indonesia di masa depan.(*)

Anies dan Ide Perkampungan Haji

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan berjanji akan membangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi. 

Anies mengatakan, haji dan umroh harus dilihat sebagai investasi jangka panjang yang harus dikerjakan oleh negara. 

Sebab, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan setiap tahun pasti mengirimkan jamaah haji dalam jumlah besar. 

"Setiap tahun, ada haji ada umrah, kenapa kita tak memiliki sumber daya untuk bisa membangun di sana. Kalau kita punya Kampung Haji, maka harapannya bisa menjadi tempat terdepan dan bisa jadi lingkar usaha-usaha milik bangsa Indonesia. Sekarang kita los aja, uang tak kembali ke kita," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024).

Anies mengatakan, Kampung Haji nantinya bisa menjadi penginapan yang bisa dihuni oleh jamaah dari Indonesia.

Kampung Haji juga menjadi etalase budaya dan keragaman kuliner dan hal lain yang memiliki ciri khas Indonesia. 

"Bayangkan kampung ini bisa menampung jamaah bisa dari umrah bisa haji. Disana juga akan menjadi tempat bagi UMKM khususnya makanan Indonesia atau hal-hal yang berbau budaya Indonesia, serta akan memberikan semua pelayanan yang dibutuhkan," tutur Anies. Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini juga berharap, Kampung Haji menjadi penggerak ekonomi masyarakat Indonesia di Arab Saudi. 

"Kita secara tujuan ibadah terjalankan, kegiatan perekonomian bergerak dengan baik. Secara perwakilan ada, dia kan bisa mampir ke Kampung Indonesia dan merasakan Indonesia di tanah suci," tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut Anies juga memaparkan rencana ke depan untuk memperbaiki pengelolaan haji yang selama ini dianggap problematik.

 Ia berencana melakukan diplomasi untuk menambah kuota haji sebesar 300 ribu jamaah sehingga memangkas waktu tunggu haji, serta reformasi pengelolaan dana haji yang lebih baik lagi.

 

Berita Terkini