MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto tak mempersoalkan dihapusnya item Lorong Wisata (Longwis) dalam penilaian kinerja RT dan RW di Makassar, Sulsel.
"Saya tidak bisa campuri karena itu kebijakan wali kota sekarang. Tergantung beliau," ujar Danny Pomanto, sapaannya, kepada Tribun-Timur.com, Kamis (3/7/2025).
Lorong Wisata mulai diperkenalkan pada HUT ke-414 Kota Makassar, 9 November 2021, lalu diluncurkan pada HUT Kota Makassar ke-415, tahun 2022.
Program Lorong Wisata membuat lorong atau gang di Makassar ditata agar tak tampak kumuh.
Lorong Wisata pun diberi nama dari nama kota di Amerika Serikat, Australia, Perancis, Korseal, dan Inggris.
Ada Lorong Wisata Quimper (Perancis), Cheongju (Korsel), Birmingham (Inggris).
Ada juga dari nama buah dan nama lainnya hasil kesepakatan warga.
Mulai dari Longwis Ceria, Longwis Cherry, Longwis Strawberry, Longwis Attaubah, dan Longwis Silves.
"(Lorong Wisata) sudah dikenal hingga ke Amerika, Australia, dan Inggris. Lorong Wisata sudah mendunia," kata Danny Pomanto mengakui.
Lebih lanjut, kata dia, program Lorong Wisata merupakan bagian dari 5 seri penataan lorong.
Sebelum Lorong Wisata, ada Lorong Garden.
Baca juga: Pemkot Makassar Alokasikan Rp9,5 Miliar untuk Pengadaan CCTV Lorong Wisata di 797 Titik
"Lorong Garden itu konsepnya urban farming. Lorong Wisata itu bagaimana agar dapat memberdayakan ekonomi masyarakat dari lorong. Saya ini kan anak lorong," tutur Danny Pomanto yang dulu tinggal di lorong Jalan Amirullah, Kecamatan Mamajang, Makassar.
Pada masa pemerintahan Danny Pomanto, dari 7.250 jumlah lorong yang ada di Kota Makassar, 5 ribu lorong dijadikan sasaran Program Lorong Wisata.
Lorong Wisata sempat meraih sejumlah pengharagaan dari berbagai pihak.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda mengungkapkan Lorong Wisata kini tak ada lagi dalam penilaian RT/RW.