TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Aksi Jasmawati (43), warga Desa Laikang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terus menjadi sorotan di Bulukumba.
Jasmawati meracik sorang diri bom ikan di rumahnya sendiri.
Bom ikan yang sementara diraciknya meledak dan menghancurkan tubuh Jasmawati sendiri pada Selasa (1/7/2025) malam lalu.
Pasca bom ikan meledak di menghancurkan tubuh dan rumah Jasmawati, aktivitasnya terungkap.
Polisi dari Tim Penjinak Bom dan Labfor Makassar bersama Polres Bulukumba menyelidiki kasus itu.
Kesimpulan sementara, Jasmawati diduga akan memasarkan bom ikan tersebut ke Kabupaten Bone dan Sinjai.
" Informasi penyelidikan bom akan dipasarkan di Bone dan Sinjai," kata Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, Kamis (3/7/2025).
Selain mengumpulkan sejumlah informasi di warga, dua telepon seluler Jasmawati akan diselidiki.
Baca juga: Belum Sepekan Tiba dari Tarakan, Jasmawati Tewas Akibat Ledakan Bom Ikan di Bulukumba
Meskipun kondisi rusak, namun Labfor Forensik tetap akan membuka data-data dalam ponsel tersebut.
Jasmawati diduga sedang meracik bom ikan saat kejadian.
Bom yang dibuat diduga salah racik, sehingga meledak.
Hal itu setelah ada delapan butir detonator sudah terpakai dan 856 masih utuh belum diracik termasuk detonator produk India.
Polisi juga akan mendalami pihak lain yang terkait dari bahan bom ikan.
Saat ini anggota Satreskim Polres Bulukumba sudah berada di Bone dan di Sinjai menyelidiki jaringan bom ikan Jasmawati.
Restu Wijayanto juga mengungkap bahan peledak detonator Jasmawati diperkirakan nilainya Rp 60 juta, belum termasuk bahan lainnya seperti sumbu bakar sepanjang 3000 meter.