TRIBUN-TIMUR.COM - Universitas Hasanuddin (Unhas) secara resmi membuka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII Tahun 2025 di Hutan Pendidikan Bengo Bengo, Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu (2/7/2025).
Sebanyak 177 mahasiswa dari 80 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dilepas untuk menjalankan program pengabdian di kawasan UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep.
Pembukaan dilakukan secara simbolis Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Berry Juliandi.
Demikian siaran pers diterima Tribun-Timur.com.
Dalam kata sambutannya, Berry menyatakan bahwa mahasiswa merupakan ujung tombak dalam menjaga kekayaan alam dan budaya bangsa, khususnya yang telah diakui dunia internasional.
Ia menegaskan, KKN Kebangsaan menjadi bagian dari program strategis “Kampus Berdampak” yang diusung Ditjen Diktiristek sebagai bagian dari transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.
“Di saat dunia mengakui kekayaan alam dan budaya kita lewat UNESCO Global Geopark, mahasiswa adalah garda terdepan untuk merawat dan menggaungkan nilai-nilai universalnya. KKN Kebangsaan adalah wujud konkret dari program Kampus Berdampak—bagaimana kampus bisa hadir, mengabdi, dan memberikan kontribusi langsung ke masyarakat,” kata Berry.
Baca juga: Maros dan Pangkep Jadi Lokasi KKN Kebangsaan 2025, Unhas Angkat Tema Wisata Budaya Warisan Dunia
KKN Kebangsaan XIII mengangkat tema “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri”.
Program ini akan berlangsung hingga 29 Juli 2025, dengan peserta disebar di 21 lokasi pengabdian di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Muhammad Ruslin, menyampaikan, Unhas merasa bangga kembali dipercaya sebagai tuan rumah.
Menurutnya, ini adalah kali kedua Unhas menjadi penyelenggara KKN Kebangsaan, setelah sebelumnya menjadi pelaksana perdana pada tahun 2013.
“KKN Kebangsaan ini sejalan dengan semangat Unhas untuk terus berdampak bagi negeri. Ini bukan hanya tentang pengabdian, tapi juga tentang kepemimpinan akademik dan konsistensi dalam menjawab tantangan sosial dan lingkungan,” ujar Ruslin.
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi, menilai, keterlibatan mahasiswa dalam isu mitigasi bencana, pengembangan wisata, dan pelestarian lingkungan sangat selaras dengan arah pembangunan daerah. Ia berharap sinergi antara mahasiswa dan pemerintah daerah dapat berjalan seiring.
Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Unhas, Sahriyanti Saad, menyebut KKN Kebangsaan sebagai wadah untuk membangun jejaring pengabdian lintas kampus.