TRIBUN-TIMUR.COM -- Profil Ade Rahmat Idnal jenderal muda lulusan Akademi Kepolisian 1997.
Nama angkatannya Batalyon Wira Pratama.
Kapolres Metro Jakarta Selatan itu pecah bintang usai mutasi Polri Juni 2025.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan Ade Rahmat Idnal sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama TK II Sespim Lemdiklat Polri.
Jabatan itu diisi oleh perwira tinggi bintang satu.
Dengan demikian Ade Rahmat Idnal dalam waktu dekat akan dapat kenaikan pangkat dari tiga melati menjadi bintang satu.
Ade Rahmat Idnal menggantikan posisi Brigjen Pol Ade Johan Hasudungan Sinaga.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi 702 personel pada akhir Juni 2025.
Sigit menerbitkan lima surat telegram (ST) yaitu Nomor ST/1421/VI/KEP./2025, ST/1422/VI/KEP./2025, ST/1423/VI/KEP./2025, ST/1424/VI/KEP./2025, dan ST/1425/VI/KEP./2025.
SK mutasi diteken As SDM Polri Irjen Pol Anwar tertanggal 24 Juni 2025.
Total ada 9 kombes yang pecah bintang. Salah satunya Ade Rahmat Idnal.
Baca juga: Deretan 9 Kombes Pecah Bintang Hasil Mutasi Polri Terbaru Juni 2025
“Mutasi jabatan merupakan proses alamiah dalam organisasi sebagai bentuk penyegaran, pengembangan karier, serta pemenuhan kebutuhan organisasi. Ini juga mencerminkan komitmen Polri dalam menjaga profesionalisme dan responsivitas dalam pelayanan kepada masyarakat,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan resmi, Senin (30/06/2025).
Ade Rahmat Idnal pernah viral karena menolak uang suap Rp400 juta.
Dikutip dari Tribunnews.com edisi Sabtu, 1 Februari 2025, Kombes Ade Rahmat Idnal, membantah kabar yang menyebut dirinya juga menerima uang suap dalam perkara yang menyeret nama AKBP Bintoro, mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Meski mengaku pernah bertemu dengan Arif Nugroho, tersangka kasus pembunuhan seorang remaja di Hotel Senopati, Jakarta Selatan, Ade Rahmat menolak uang senilai ratusan juta yang ditawarkan.