Nasib Petepete

Penyebab Petepete Kurang Diminati di Makassar, Pengamat: Tidak Ada Pembaharuan dan Ekonomi Meningkat

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PETEPETE - Pengamat Transportasi, Mukhtar Tahir Syarkawi. Mukhtar Tahir mengatakan, penyebab petepete kurang diminati karena kapasitas tak cukup banyak.

Subsidi Petepete

Mukhtar Tahir mengaku pernah menyarankan petepete sudah seharusnya tidak beroperasi di jalan utama.

Namun, pete-pete menjadi angkutan pengumpan dan disubsidi oleh pemerintah sehingga pendapatannya tetap.

Misal, jika jadi pengumpan dari jalanan nomor dua ke jalanan nomor satu di situ dihitung jumlah pendapatannya.

Kalau selama ini pendapatannya Rp 3 juta-Rp 4 juta, maka pemerintah berkewajiban memberikan bantuan.

“Angkutan umum itu, di mana pun di dunia ini harus disubsidi, sekarang apakah  pemerintah kita, wali kota, gubernur punya kepedulian soal itu,” tutur Dekan Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (FT-UMI) ini.

Pajak Kendaraan untuk Transportasi

Mukhtar Tahir mempertanyakan fungsi membayar pajak kendaraan.

Sebab, menurutnya, pembayaran pajak kendaraan harusnya dikembalikan untuk perbaikan fasilitas transportasi, seperti lampu jalan, markah jalan dan hal lain berhubungan dengan transportasi.

Bukan malah untuk membiayai kebutuhan lain yang tak ada sangkut pautnya dengan transportasi

“Padahal pajak kendaraan dikembalikan transportasi termasuk subsidi ke pete-pete,” tutupnya.

 

 

 

Berita Terkini