TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, Yasir Machmud, akhirnya buka suara terkait belum dibayarkannya bonus untuk para atlet berprestasi Sulsel.
Bonus itu seharusnya diberikan usai mereka berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Yasir mengatakan, KONI Sulsel telah sejak lama mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).
Ia menegaskan agar pencairan bonus bagi para atlet berprestasi segera direalisasikan.
"Saya sudah meminta ini ke Pak Kadispora (Suherman) sejak beberapa bulan lalu, untuk diprioritaskan bonus terhadap atlet Sulsel yang berprestasi,” ujar Yasir kepada Tribun-Timur, Jumat (20/6/2025).
Wakil Ketua DPRD Sulsel itu menegaskan bahwa KONI Sulsel tidak memiliki wewenang dalam pengelolaan anggaran.
Peran KONI, lanjutnya, sebatas sebagai pengusul dan pengingat kepada instansi teknis terkait, dalam hal ini Dispora Sulsel.
Karena itu, KONI Sulsel terus berupaya mengawal janji bonus tersebut agar segera terealisasi.
“Kami di KONI Sulsel hanya bisa mengusulkan dan terus mengingatkan Dispora atau Pemprov Sulsel,” tambahnya.
Yasir juga mengingatkan bahwa pemberian bonus kepada atlet tidak hanya sekadar kewajiban administratif.
Lebih dari itu, hal tersebut merupakan bentuk apresiasi dan komitmen moral pemerintah terhadap prestasi yang telah ditorehkan para atlet-atlet Sulsel.
Pihaknya juga berencana memanggil perwakilan cabang olahraga (cabor) terkait polemik belum cairnya bonus bagi para atlet.
“Insyaallah (itu akan kami lakukan)," kata Yasir.
Langkah pemanggilan ini disebut sebagai bagian dari upaya koordinasi agar suara para atlet dan pelatih bisa lebih terorganisir dan disampaikan secara kolektif ke pemerintah.
Diketahui, sudah sembilan bulan berlalu sejak PON XXI 2024 selesai digelar, namun hingga kini para atlet dan pelatih dari kontingen Sulsel masih belum menerima bonus yang dijanjikan Pemprov Sulsel.