Andi Buyung mengatakan, SD 332 Pulonggo akan menjadi prioritas evaluasi. 

"Khusus sekolah ini akan dilakukan evaluasi untuk tahun pelajaran di masa mendatang. Nanti diketahui kalau tahun depan masih sama kondisinya maka akan diambil kebijakan," ujarnya. 

Kebijakan yang dimaksud bisa berupa penggabungan guru dan siswa ke sekolah lain yang lebih ramai di wilayah tersebut, atau opsi lainnya yang akan ditentukan kemudian.

Kepala Kantor Kementerian Agama Bulukumba, Misbah, juga mengonfirmasi adanya fenomena serupa pada sekolah-sekolah di bawah naungannya.

"Di kami juga demikian ada sekolah yang kurang. Sementara ada juga yang padat," kata Misbah.

Ia menambahkan, sekolah yang ramai siswa umumnya memiliki kualitas lingkungan yang baik, sehingga menjadi pilihan utama para orang tua. 

Selain itu, di Bulukumba, pondok pesantren juga kian diminati sebagai alternatif pendidikan.